Istambul, MINA – Polisi Turki di Istambul menahan sedikitnya 50 aktifis pro LGBTQ pada Ahad (25/6) setelah komunitas tersebut mengadakan pawai bertajuk “Pride”.
Polisi dengan perlengkapan anti huru-hara mencegah para aktifis dan membatasi akses ke Istiklal Avenue, tempat pawai Pride, serta Taksim Square di pusat kota.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan menolak kampanye LGBTQ dan menyatakan, undang-undang negara itu berakar pada nilai Islami. Anadolu melaporkan.
Kantor Amnesty International di Turki mengatakan setidaknya satu orang mengalami luka di bagian kepala saat ditahan oleh polisi.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Penyelenggara mengatakan bahwa komunitas mereka telah menjadi target Erdogan.
“Kami tidak menerima kebijakan kebencian dan penyangkalan ini,” kata kelompok Istanbul LGBTI+ Pride Week dalam pernyataan mereka.
Di kota pesisir Izmir, kota terbesar ketiga di negara itu, polisi menahan setidaknya 44 orang pada Ahad, setelah pihak berwenang melarang pawai Pride, demikian ungkap Istanbul LGBTI+ Pride Week.
Homoseksualitas bukanlah sebuah kejahatan di Turki, namun kampanye terhadapnya membuat kebencian tersebar luas dan tindakan keras polisi terhadap parade Pride semakin meningkat selama bertahun-tahun. (T/P2/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur