New York, 12 Dzulqa’dah 1437/15 Agustus 2016 (MINA) – Polisi New York mengatakan pada Senin mereka menahan pria yang diduga memiliki ciri yang sama dengan tersangka pembunuhan Imaam Masjid Al-Furqan Jami di daerah Queens, New York baru-baru ini.
Meskipun belum dinyatakan sebagai tersangka, polisi tengah melakukan investigasi mendalam dengan pria tersebut. Sebelumnya NBC News dan New York Daily News menyebut pria tersebut sebagai tersangka dalam laporan mereka dengan mengutip sumber polisi yang tak disebutkan namanya.
Namun, beberapa saat kemudian polisi mengeluarkan pernyataan, pria yang ditangkap tersebut belum bisa disebutkan tersangka.
Polisi merilis sketsa tersangka laki-laki dengan rambut hitam, berjenggot, memakai kacamata, dan berkulit putih agak cokelat. Polisi memperkirakan usia pria berkisar pada 30-an atau 40-an. NBC melaporkan pria yang ditahan tersebut mirip dengan sketsa yang dikeluarkan polisi.
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
“Penembakan itu tampaknya merupakan serangan paling keras terhadap komunitas Muslim di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir,” kata Direktur Komunikasi Nasional untuk Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Ibrahim Hooper.
Sebuah laporan pada bulan Juni yang dikeluarkan CAIR selaku dan Universitas California di Berkeley mengatakan jumlah insiden serangan terhadap Masjid meningkat menjadi 78 kali pada 2015, terbesar sejak kelompok advokasi Muslim itu mulai meneliti hal ini pada 2009.
Pada Sabtu, Imam Masjid Al-Furqan Jami, Maulana Akonjee, dan temannya Thara Uddin ditembak orang tak dikenal dalam perjalanan pulang seusai melakukan shalat dzuhur dari masjid, sehingga keduanya meninggal.
Pria bersenjata itu mengintai kedua Muslim dari belakang dan menembak belakang leher dari jarak dekat. Maulana langsung meninggal di tempat, sementara Thara sempat dibawa ke rumah sakit terdekat dan meninggal empat jam kemudian karena lukanya.(T/R04/R05)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)