Yerusalem, MINA – Polisi pendudukan Israel menyegel pada Ahad (12/2) dini hari sebuah rumah Palestina di lingkungan at-Tur, sebelah timur Kota Tua Yerusalem, milik keluarga syuhada Hussein Qaraqe sebagai langkah awal untuk kemudian menghancurkan rumah itu.
Dikutip dari Palinfo, Polisi Israel telah memaksa keluarga syuhada Qaraqe untuk meninggalkan rumahnya di lingkungan at-Tur pada Sabtu.
Menurut sumber lokal, sejumlah besar pasukan polisi Israel menyerbu tetangga dan menutup area di sekitar rumah sebelum tukang las menutup jendela dan pintu masuk rumah dengan lembaran logam.
Sementara itu, pemuda setempat bentrok dengan aparat kepolisian dan menyerang mereka dengan batu dan petasan.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Hussein Qaraqe, ditembak mati oleh petugas polisi di dekat pemukiman ilegal Ramot di Yerusalem barat pada Jumat setelah dia menabrakkan mobilnya ke pemukim Yahudi, menewaskan dua dari mereka dan melukai lima lainnya. Salah satu pemukim yang terluka diumumkan tewas pada hari Sabtu.
Sementara Faksi-Faksi perjuangan Palestina mengatakan Operasi menabrakkan mobil yang dilakukan pemuda Palestina merupakan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan pendudukan Israel.
Surat Kabar pendudukan Israel, Hareetz bahkan mengkritik langkah Ben Gvir mengusir keluarga terduga pelaku dengan menekankan bahwa tidak ada kaitannya dengan tindakan yang menewaskan tiga orang pemukim ilegal pendudukan Israel tersebut.
“Meskipun setelah penyerangan menjadi jelas bahwa keluarga pelaku, Hussein Qaraqe, tidak ada hubungannya dengan kejadian tersebut, Ben Gvir bersikeras untuk menjatuhkan hukuman kolektif, yang tentunya menyebabkan kemunduran situasi keamanan,” demikian dinyatakan. (T/B03/P1)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)