Calais, Perancis, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Bentrokan meletus antara polisi anti huru-hara Perancis dengan pengungsi dan migran di Kamp “Jungle” di pinggiran Calais, Perancis.
Bentrokan pecah di saat otoritas penertiban mulai menghancurkan tempat penampungan sementara di kamp darurat tersebut.
Pada Senin malam, polisi melemparkan tabung gas air mata kepada penduduk kamp yang memprotes pembongkaran. Sekitar 20 pekerja pembongkaran bergerak merobohkan gubuk-gubuk pengungsi dengan tangan dan buldoser.
Reporter AFP Perancis melaporkan, saat malam tiba, 150 penduduk kamp melemparkan batu dan memukul kendaraan yang menuju Inggris di jalan pelabuhan di samping kamp. Sebagian pengungsi memegang batangan besi.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Beberapa truk dan mobil diblokir oleh penduduk kamp di jalan raya.
Bentrokan juga melibatkan aktivis yang membentuk barisan keamanan untuk melindungi para pengungsi dari tembakan gas air mata.
Setelahnya, tidak ada laporan cedera. Pihak berwenang mengatakan telah menangkap tiga orang.
Sebelumnya, sekitar 20 gubuk darurat habis terbakar dalam sebuah reaksi kemarahan pengungsi, ketika pekerja yang dijaga oleh puluhan polisi Perancis mulai merobohkan tenda dan tempat penampungan.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sementara bentrokan berlanjut sepanjang sore hari.
“Anda dapat melihat bahwa para pengunjuk rasa tidak ragu-ragu membakar tenda dan tempat penampungan atau melemparkan batu ke arah polisi,” kata Direktur Kabinet Pemerintah Daerah Etienne Desplanques kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Desplanques adalah normal jika mereka memulihkan keamanan. (T/P001/R05)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)