Moskow, 14 Safar 1437/27 November 2015 (MINA) – Polisi Rusia melakukan razia perusahaan Turki di berbagai daerah Rusia yang dalam beberapa kasus telah memaksa menghentikan operasi perusahaan milik Turki.
Dua pengusaha Turki yang berinvestasi di Rusia mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), otoritas Moskow juga telah mulai mengirimkan pulang truk asal Turki yang sarat dengan barang ekspor di perbatasan.
Pemerintah Rusia juga menghentikan turis Turki yang biasanya tidak perlu visa untuk memasuki negara itu.
Namun Kementerian Luar Negeri Turki dan Rusia tidak menjawab ketika ditanya melalui telepon oleh Al Jazeera.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Langkah Moskow muncul setelah jet tempur Turki menembak jatuh pesawat tempur Sukhoi Su-24 Rusia pada Selasa (24 November 2015), karena diduga melanggar wilayah udara Turki.
Kedua belah pihak memiliki klaim yang berlawanan tentang pelanggaran wilayah udara itu.
“Perusahaan Turki di Rusia, khususnya perusahaan konstruksi, sedang digerebek,” kata seorang eksekutif Turki pada perusahaan manufaktur di Rusia, yang tidak mau disebutkan namanya.
“Mereka memeriksa apakah pekerja memiliki visa kerja kadaluarsa atau tidak aktif di perusahaan tersebut. Mereka memeriksa apakah peraturan bekerja dilaksanakan atau tidak,” katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Ada pelanggaran serius di daerah ini di perusahaan konstruksi dan pihak berwenang Rusia tahu itu. Kegiatan beberapa perusahaan telah dibekukan dengan alasan ini,” tambahnya.
Cevdet Seylan, seorang pengusaha di bidang perdagangan di kota Kazan, juga menegaskan bahwa polisi telah merazia perusahaan Turki di sana. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas