Mazandaran, MINA – Polisi telah menangkap 120 orang karena melanggar aturan moralitas Iran di sebuah pesta di hutan di provinsi utara Mazandaran, media pemerintah melaporkan Ahad (19/6).
“Anggota tur ilegal ini ditangkap oleh polisi syariah dan gugatan telah diajukan ke pengadilan,” kata Kepala Kehakiman Provinsi Mohammad Sadegh Akbari, dikutip oleh penyiar negara IRIB.
Akbari mengatakan “tindakan kriminal” yang dilakukan di hutan dekat kota Neka termasuk “minum alkohol, melakukan hubungan gelap, menari campuran dan membuka jilbab”, The New Arab melaporkan.
Orang Iran, yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk kehidupan kota, sering memilih bagian utara negara itu sebagai tujuan untuk jalan-jalan dan menikmati waktu luang mereka.
Baca Juga: Pasukan Israel Intensifkan Serangan ke Pedesaan Quneitra Suriah
Di bawah hukum Islam yang berlaku di Iran sejak revolusi 1979, wanita harus mengenakan jilbab.
Namun, banyak wanita telah melanggar peraturan selama dua dekade terakhir dengan membiarkan kerudung mereka terbuka yang memperlihatkan lebih banyak rambut, terutama di Teheran dan kota-kota besar lainnya.
Di bawah hukum Iran, hanya warga non-Muslim yang diizinkan mengonsumsi alkohol untuk tujuan keagamaan, sementara menari dengan lawan jenis dilarang.
Menari dengan sesama jenis bukanlah kejahatan di Iran, tetapi para ahli hukum mengatakan bahwa jika seseorang menari di depan umum atau di internet dengan cara yang dianggap melanggar kesusilaan publik, mereka dapat menghadapi tuntutan di pengadilan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Presiden Suriah Tegaskan Belum Ada Rencana Bergabung dengan Perjanjian Abraham
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tegang dengan Hezbollah Lebanon, Israel akan Rekrut 12.000 Tentara Tambahan
















Mina Indonesia
Mina Arabic