Songkhla, Thailand Selatan, 24 Rajab 1436/13 Mei 2015 (MINA) – Pejabat Thailand mengatakan, tim pencari telah menemukan sebuah kamp perdagangan manusia yang ditinggalkan di selatan negara itu, diduga telah menahan antara 800 hingga 1.000 orang migran, Selasa (12/5).
Kamp berlokasi di pegunungan berhutan, distrik Sadao, Provinsi Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia, berjarak 3 Km dari kamp penahanan yang pernah ditemukan pada 1 Mei lalu, wartawan Anadolu Agency yang bersama tim di lokasi melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ini adalah kamp terbesar yang ditemukan sejauh ini di wilayah tersebut sejak pencarian besar-besaran dilakukan untuk menemukan kamp yang menahan migran Rohingya dan Bangladesh.
Wartawan Anadolu menggambarkan, kamp dibangun kokoh, permanen dan berusia sekitar satu tahun. Ada 21 pondok sebagai “kamar tidur” dan empat gubuk tambahan untuk memberi makan. Kamp ditemukan dalam kondisi ditinggalkan, di mana pakaian dan berbagai perkakas tersebar di sekitar kompleks.
Polisi mengatakan, diduga para penyelundup telah melarikan diri terburu-buru dengan membawa Muslim Rohingya dan Bangladesh yang ditahan ketika kamp pertama ditemukan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Polisi mengatakan, mereka yakin itu milik jaringan perdagangan yang sama. Namun tidak ada kuburan yang ditemukan di kamp itu.
“Kami menduga, kamp besar ini sebagian besar digunakan sebagai tempat penahanan,” kata polisi kepada Anadolu Agency.
Pada tanggal 6 Mei, Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha memberi para pejabat di selatan jangka waktu sepuluh hari untuk “menghilangkan semua kamp perdagangan manusia” di wilayah tersebut.
Sejak itu, tim gabungan polisi dan militer telah menjelajahi perbatasan Thailand-Malaysia. Mereka telah menemukan lima kamp perdagangan telah kosong.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Tim juga menangkap 250 migran Bangladesh dan Rohingya yang berkeliaran di hutan, diduga mereka ditinggalkan oleh para penyelundup. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai