Antwerp, Belgia, MINA – Bart De Wever, pemimpin partai sayap kanan jauh (far-right) Belgia New Flemish Alliance (N-VA), menuduh penduduk Muslim “menciptakan ketegangan” di negara itu.
Politikus yang juga wali kota Antwerp itu juga membandingkan Muslim dan Yahudi dalam sebuah pernyataan yang memecah belah.
Dalam sebuah wawancara, De Wever mengklaim “posisi keras” komunitas Muslim mengenai penggunaan simbol-simbol agama menciptakan ketegangan. Muslim, kata dia, lebih cenderung menciptakan masalah-masalah seperti itu daripada komunitas Yahudi, yang ia sebut memilih menghindari kontroversi seperti itu.
“Orang-orang Yahudi menerima aturan. Saya belum melihat ada orang Yahudi yang melanggar hukum di Antwerp,” klaimnya, seperti dikutip Daily Sabah, Senin (20/3).
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Ia mengklaim itu sebagai perbedaan antara orang Yahudi dan Muslim di Belgia.
Ia mengatakan, penggunaan simbol dan wacana keagamaan harus dibatasi di ruang publik. Ia menambahkan penggunaan jilbab harus dilarang di semua sekolah dan lembaga negara.
Dia mengkritik partai sayap kiri karena membela kebebasan untuk mengenakan jilbab, menyebut mereka tunduk pada Islam dan bertujuan untuk “mengurangi peran agama Kristen” dalam masyarakat.
“Landasan identitas kami, nilai-nilai dan aturan kami berada di bawah tekanan,” kata De Wever, mengacu pada gelombang migrasi baru-baru ini ke Eropa dari negara-negara yang berkonflik.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dalam sebuah pernyataan, anggota parlemen Partai CD&V Veli Yüksel mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ini bukan pertama kalinya De Wever telah menargetkan komunitas Muslim di negara itu dan mencoba untuk memecah belah masyarakat dengan mengadu domba orang Yahudi dan Muslim.
Yüksel mengatakan, Muslim dan Yahudi di Belgia hidup dalam harmoni dan pernyataan politisi sayap kanan tadi bertujuan untuk menciptakan masalah.
“Anda tidak bisa ke mana-mana dengan menunjukkan Muslim sebagai target,” kata Yüksel. Ia menambahkan, Muslim Belgia adalah bagian dari negara dan berkontribusi pada lingkungan pendidikan, politik, dan masyarakat sipil.
Yüksel juga menekankan bahwa pernyataan De Wever adalah sarana propaganda populis untuk kepentingan pemilu lokal mendatang yang diperkirakan akan berlangsung pada Oktober. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu