Gaza, 28 Sya’ban 1437/6 Juni 2016 (MINA) – Politisi Palestina, Jamal Hidlri, mengungkapkan, kondisi kemanusiaan di Gaza sudah pada titik bencana yang sangat parah akibat blokade Israel terhadap warga Palestina di sana yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dalam keterangan persnya, Sabtu (5/6), ia menyebut bahwa rakyat Palestina membutuhkan usaha keras dan serius dari negara-negara Arab dan Islam serta dunia internasional.
“Sudah pasti persatuan Palestina untuk membebaskan Gaza juga diperlukan,” kata Hidlri, demikian laporan Pusat Info Palestina (PIP) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dikatakan Hidlri bahwa Gaza bertahan meski seluruh perlintasan ditutup, krisis listrik, air, dan tempat tinggal. Sebanyak 80% pabrik dengan semua skala ditutup, 70% rumah dihancurkan dalam agresi terakhir Israel tahun 2014.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Para pemuda menjadi pengangguran dengan tingkat mengerikan, bahkan kemiskinan mencapai 80%,” ungkapnya.
Namun Hidlri menegaskan, rakyat Palestina masih bertahan dari blockade Israel, termasuk anak-anak, wanita dan seluruh rakyat. Meski demikian, ia mengaku itu tidak akan bertahan lama.
Di akhir penyampaiannya, ia meminta Mesir sebagai negara tetangga yang besar mau membuka perlintasan Rafah yang merupakan gerbang satu-satunya yang menghubungan Gaza dengan dunia luar. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza