Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politisi Senior Partai Buruh Desak Inggris Akui Negara Palestina

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 10 jam yang lalu

10 jam yang lalu

11 Views

Ilustrasi.(Sumber: IST)

London, MINA Politisi senior Partai Buruh Inggris Alf Dubs mendesak pemerintahnya untuk secara resmi mengakui negara Palestina dalam momentum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai solusi dua negara yang dijadwalkan berlangsung pada 17–20 Juni 2025 mendatang.

Menurut laporan Al-Jazeera, para anggota parlemen tersebut menilai bahwa pengakuan atas negara Palestina akan menunjukkan kepemimpinan moral dan menjadi langkah signifikan menuju perdamaian di tengah meningkatnya ketegangan regional akibat pendudukan ilegal Israel.

Alf Dubs mengatakan bahwa pengakuan akan memberikan Palestina “harga diri yang akan mereka miliki jika mereka memiliki negara yang layak.”

“Bahkan jika itu tidak mengarah pada apa pun dengan segera, itu akan tetap memberi Palestina posisi yang lebih baik dalam perundingan. Simbol itu penting,” tambahnya.

Baca Juga: Banjir di New South Wales Australia, Empat Orang Tewas

Sementara itu, mantan menteri kabinet Peter Hain juga mengungkapkan pandangan serupa. Ia memperingatkan bahwa menunggu hasil negosiasi sebelum mengakui Palestina hanya akan memperpanjang pendudukan.

“Pengakuan seharusnya menjadi katalisator, bukan konsekuensi dari negosiasi,” tegasnya.

Pesan yang digaungkan Partai Buruh selaras dengan pandangan internasional. Dalam pertemuan persiapan di New York, Arab Saudi menekankan bahwa pengakuan negara Palestina harus dilihat sebagai syarat awal perdamaian, bukan hanya simbol pascakonflik.

Konferensi PBB pertengahan Juni mendatang diharapkan menjadi momen kunci bagi negara-negara besar seperti Inggris dan Prancis untuk mengambil tindakan nyata, melampaui pernyataan diplomatik semata.

Baca Juga: Inggris Pertimbangkan Kebiri Kimia Wajib bagi Pelaku Kejahatan Seksual  

Presiden Prancis Emmanuel Macron sendiri telah menyatakan kemungkinan untuk secara resmi mengakui negara Palestina, namun ia menyampaikan keinginan agar langkah tersebut diambil dalam kerangka PBB yang lebih terkoordinasi.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengonfirmasi telah berdiskusi dengan pejabat Prancis terkait isu tersebut.

Meski demikian, ia memperingatkan agar Inggris tidak mengambil langkah “simbolik tanpa dampak praktis.”

Lammy menyatakan bahwa pengakuan negara Palestina akan diberikan “pada titik dampak maksimum.”

Baca Juga: Anggota Kongres Partai Republik AS Serukan Serang Gaza dengan Nuklir

Sementara itu, tekanan dari internal Partai Buruh juga semakin kuat. Sebanyak 69 anggota parlemen serta enam anggota baru-baru ini menandatangani surat bersama yang mendesak pemerintah untuk bertindak di tengah apa yang mereka sebut sebagai “jendela kesempatan unik.”

Surat tersebut diprakarsai oleh Ketua Labour Friends of Palestine and the Middle East, Sarah Owen, bersama Andrew Pakes, dan mendapat dukungan dari sejumlah menteri saat ini.

Dengan semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina, termasuk 147 negara sejauh ini, pengakuan resmi oleh Inggris diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong keadilan dan perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hakim AS Halangi Pemerintahan Trump Cabut Izin Harvard Terima Mahasiswa Asing

Rekomendasi untuk Anda