Jakarta, 5 Safar 1436/29 November 2014 (MINA) – Setelah beberapa hari memicu kecaman luas dari para ulama dan umat Islam, Polri akhirnya meminta maaf terkait anggotanya yang masuk ke Mushallah Assyakirin RRI, Pekanbaru, Riau, mengejar mahasiswa tanpa melepas sepatu, Selasa lalu (25/11).
“Saya atas nama Polri menyampaikan permohonan maaf pada saudara-saudara saya penganut agama Islam. Terkait dengan adanya beberapa rekan kami di wilayah Pekanbaru yang masuk mushallah untuk melakukan tindakan tegas pada mereka yang lakukan unjuk rasa di RRI,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jumat (28/11), Republika OL yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Agus berdalih, saat itu situasi yang sedemikian rupa membuat polisi terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap mahasiswa yang tidak mau keluar dari mushallah.
“Sekali lagi saya mohon maaf. Bukan maksud kami untuk tidak menghormati atau tidak menghargai. Sudah kewajiban untuk kita semua khususnya umat Muslim kalau masuk mushallah untuk lepas sepatu,” ujarnya.
Baca Juga: Konsultan Tim Rescue AS John Montanio: Kebakaran di LA Kehendak Tuhan
Sebelumnya, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Polisi Robert Harianto Watratan, membenarkan tindakan bawahannya masuk ke dalam mushallah dengan bersepatu mengejar mahasiswa.
“Kami sudah memberikan kesempatan mereka untuk shalat. Setelahnya kami minta mereka membubarkan diri, tapi mereka tidak juga keluar-keluar, maka kami bubarkan paksa,” kata Robert dan dia menambahkan, itu adalah satu-satunya solusi.
Sejumlah mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Pemadam Kebakaran Internasional Berbagi Pengalaman tentang Kebakaran di Los Angeles