New York, MINA – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Rabu (16/10) bahwa ia dan Wakil Presiden Mike Pence akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, meskipun sebelumnya Erdogan mengatakan tidak akan menemuinya.
“Pada titik ini, Wakil Presiden dan saya berencana untuk berangkat sore ini,” kata Pompeo.
“Dan kami memiliki setiap harapan bahwa kami akan bertemu dengan Presiden Erdogan. Penting, kita harus melakukan percakapan dengannya secara langsung,” ujarnya, seperti dilaporkan CBNC.
Komentar itu muncul dalam wawancara dengan Maria Bartiromo dari Fox Business.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pence, Pompeo dan penasihat keamanan nasional Robert O’Brien dijadwalkan melakukan perjalanan ke Turki dalam upaya menghalangi tindakan militer negara itu di negara tetangga Suriah.
Hubungan AS-Turki sempat menegang menyusul serbuan Turki ke Suriah utara, setelah keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari daerah tersebut.
Setelah serangan itu, AS memberlakukan sanksi terhadap Turki dan telah mendorong untuk gencatan senjata.
Keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah telah banyak dikecam.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Pembuat undang-undang dan pejabat keamanan Demokrat dan Republik telah melakukan tindakan tersebut sebagai pengabaian terhadap sekutu Kurdi AS, yang menjabat sebagai pasukan darat utama dalam upaya AS melawan Daesh (ISIS), dan “kemenangan” bagi Rusia, Iran dan rezim Assad.
Pemerintah Ankara telah berjanji untuk membalas sanksi tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, ia mengharapkan Kongres AS mundur dari “pendekatan yang merusak.”
Ia menambahkan bahwa hubungan antara Ankara dan Washington berada pada titik kritis.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Wakil Presiden sedang dalam misi untuk meyakinkan Erdogan untuk berkomitmen pada gencatan senjata di Suriah utara dan mengejar resolusi damai dengan milisi Kurdi yang didukung AS.
Pompeo menegaskan bahwa gencatan senjata adalah tujuan dari perjalanan pada hari Rabu.
“Kami membutuhkan mereka untuk mundur. Kita perlu gencatan senjata. Pada titik mana, kita bisa mulai menyatukan semua ini kembali,” kata Pompeo dalam wawancara.
Erdogan mengatakan bahwa gencatan senjata tidak ada di atas meja.
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
“Mereka mengatakan nyatakan gencatan senjata. Kami tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata,” kata Erdogan kepada wartawan Ahad ini. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mayoritas Anak Muda dan Wanita AS Kecam Serangan Israel di Gaza