Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata, yang terletak di Kampung Muhajirun Desa Waowala, Ile Ape, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi secercah cahaya terang dalam dunia pendidikan dan dakwah di daerah tersebut.
Lembaga pendidikan itu didirikan pada tahun 2018 dengan tujuan untuk memberikan pendidikan agama yang berkualitas. Pesantren Al-Fatah Lembata tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membuka kesempatan bagi para santri untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
Menurut Abdurrahman Langoday, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata, perjalanan pesantren ini dimulai dengan sebuah langkah bersejarah, yaitu peluncuran resmi yang dilakukan oleh Imaam Yakhsyallah Mansur pada tahun 2018 silam.
Pada awalnya, Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata hanya menerima empat orang santri, yang terdiri dari tiga orang muslimah dan satu orang muslimin. Meskipun terbilang kecil, namun semangat para pengelola pesantren untuk terus berkembang sangat besar.
Baca Juga: Opini Publik dalam Perspektif Islam
Hingga tahun 2025, pesantren ini telah berhasil meluluskan angkatan pertama dan saat ini memiliki total 21 santri. Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya berada di tingkat Tsanawiyah (kelas 7, 8, dan 9), sementara sisanya masih bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah. Keberhasilan pesantren ini dalam mendidik para santrinya tidak lepas dari berbagai program yang dijalankan dengan konsep pendidikan yang modern.
Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata mengusung konsep pesantren modern yang menggabungkan pembelajaran kitab kuning dan hafalan Al-Quran, sekaligus mengintegrasikannya dengan kurikulum Kemenag RI. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi santri untuk memperoleh pendidikan agama yang mendalam, sekaligus keterampilan yang diperlukan dalam dunia pendidikan umum.
Pembelajaran bahasa Arab dan Inggris juga menjadi bagian dari kurikulum, memberikan santri kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa internasional, yang semakin meningkatkan daya saing mereka di dunia global.
Salah satu keunggulan Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata adalah hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar. Setiap bulan Ramadhan, para santri diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan syiar agama di masjid-masjid, yang sekaligus menjadi ajang promosi bagi pesantren.
Baca Juga: Mengapa Mukjizat Nabi Muhammad Al-Qur’an?
Hal ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar bagi santri, tetapi juga berperan aktif dalam kehidupan sosial dan agama masyarakat Lembata.
Selain itu, Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata juga memiliki kelebihan berupa lahan yang luas, yang memungkinkan pengembangan pesantren ke jenjang yang lebih tinggi, seperti madrasah aliyah dan sekolah tinggi.
Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan dari masyarakat serta donatur dari berbagai wilayah, seperti Lembata, Surabaya, Kalimantan, Jakarta, bahkan dukungan dari pemerintah dan Kemenag, pesantren ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih baik lagi.
Prestasi lain yang patut dicatat adalah keberhasilan para santri dalam berbagai lomba dan safari Ramadhan. Santri-santri di Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata sudah dua kali tampil mengisi ceramah menggunakan bahasa Inggris dan Arab dalam acara Safari Ramadhan yang digelar oleh pesantren.
Baca Juga: Self-Love Dalam Islam: Antara Qana’ah dan Syukur
Meskipun berada di tengah keterbatasan, mereka berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Hal ini tidak lepas dari perhatian yang diberikan oleh pengelola pesantren dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan mendorong para santri untuk terus mengembangkan diri.
Selain kegiatan akademik dan dakwah, Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata juga aktif dalam menggelar acara besar yang melibatkan masyarakat luas. Pada tahun 2019 dan 2020, pesantren ini mengadakan Tabligh Akbar yang dihadiri oleh ribuan orang, dengan pemateri dari berbagai wilayah, termasuk Kalimantan dan Jakarta.
Acara tersebut tidak hanya sebagai sarana untuk memperkenalkan pesantren kepada masyarakat, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara pesantren dan masyarakat di NTT, khususnya umat Islam.
Kepercayaan yang diberikan oleh Kemenag untuk menjadi tuan rumah peringatan Hari Santri juga menunjukkan tingkat pengakuan terhadap kualitas dan peran Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata di dunia pendidikan agama di NTT. Semua madrasah di Lembata hadir dalam acara tersebut, yang menjadi bukti bahwa pesantren ini telah meraih perhatian dari berbagai pihak.
Baca Juga: Peluang Indonesia di Forum Ekonomi Internasional Rusia-Dunia Islam 2025
Program rutin yang dilaksanakan oleh Riyasah NTT, yaitu Safari Ramadhan, juga menjadi bagian penting dalam pengembangan tarbiyah di Lembata. Sejak tahun 2006 hingga 2025, kegiatan ini terus berjalan dengan sukses, memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan ilmu agama dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dengan adanya tarbiyah yang berkembang di Lembata, diharapkan program-program serupa dapat hadir di Kupang dan wilayah lainnya di NTT, sehingga pendidikan agama yang berkualitas dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.
Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata, dengan segala pencapaian dan program-program unggulannya, telah menunjukkan bahwa meskipun berada di wilayah yang jauh dari keramaian kota, pesantren ini mampu memberikan kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan dan dakwah.
Dengan semangat untuk terus berkembang dan mendukung generasi penerus yang berkualitas, Pondok Pesantren Al-Fatah Lembata diharapkan akan terus menjadi pusat tarbiyah yang memberikan manfaat bagi masyarakat, serta membawa perubahan positif di NTT dan Indonesia secara keseluruhan. []
Baca Juga: Zakat Produktif: Solusi Mandiri untuk Pengentasan Kemiskinan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Proyeksi Penerapan Hidup Berjamaah di Masa Depan