Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Santri beserta masyarakat Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun melaksanakan sholat sunnah gerhana bulan (Sholat Khusuf) secara berjama’ah di Masjid An-Nubuwwah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jum’at (19/11) ba’da Maghrib.
Sebagai Imaam sholat sekaligus khutbah gerhana oleh Ustaz Khozin, salah satu tokoh agama kampung Al-Muhajirun juga merupakan Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Ustaz Khozin pada khutbahnya menyampaikan, terjadinya gerhana bulan maupun matahari bukanlah sebuah pertanda lahir dan matinya seseorang atau akan terjadi sebuah bencana.
“Terjadinya gerhana bulan atau matahari adalah salah satu tanda kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala, bukan sebuah pertanda mati dan lahirnya seseorang apalagi akan terjadi bencana,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Ia menjelaskan, saat terjadi gerhana, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan sholat dan dzikir serta memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
“Saat seperti ini kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk berdoa memohon ampunan, agar kita senantiasa bisa melaksanakan keta’atan sebaik-baiknya, karena hanya dengan keta’atan kita dapat meraih ridha Allah Subhanahu Wata’ala, dan kunci kesuksesan dan ketenangan adalah dengan mengamalkan Qur’an Surah Ali-Imran ayat 102-103,” katanya.
Menurut Surat Edaran Majelis Qodlo Jama’ah Muslimin (Hizbullah) NO. 02/MQ/IV/1443, gerhana bulan dimulai pada Jum’at, pukul 15.40-19.53 WIB, puncaknya terjadi pada pukul 17:53 WIB, dan pelaksanakan sholat gerhana dilakukan setelah sholat Maghrib secara berjama’ah. (L/Iwn/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina