Yunus menyatakan, pihaknya siap melakukan kerjasama dan pembimbingan bagi para staf Pondok Pesantren Al Fatah untuk peningkatan mutu dan kualitas bersama.
“Kami pada intinya siap menjalin kerjasama dengan Pesantren Al-Fatah. Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kualitas dan kinerja agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” kata Yunus di kampus UT, Banten, Kamis (13/6).
Saat ini, Ponpes Al-Fatah tengah mempersiapkan program pengajaran dengan menggunakan metode berbasis internet (e-learning). Sehingga, para mahasiswa dapat mengakses materi palajaran dan bimbingan dimana saja dan kapan saja.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Pengasuh Ponpes Al-Fatah, Ustadz Yaksyallah Mansur menegaskan, tantangan di era globalisasi saat ini mendorong pesantren untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Hal itu dimaksudkan agar masyarakat dapat menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren tanpa harus merasa khawatir anaknya ketinggalan informasi dan ilmu pengetahuan dari sekolah-sekolah umum.
Lebih lanjut, Yakhsyallah menyatakan, pihaknya ingin belajar lebih banyak kepada UT tentang manajemen dan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis internet. “UT adalah lembaga yang sudah berpengalaman dalam hal ini, oleh karenanya, kiranya UT bisa membimbing kami dalam hal ini,” katanya.
Ponpes Al-Fatah saat ini kedatangan tamu dari Gaza, Palestina. Mereka adalah para guru Al-Quran yang mengabdikan diri, menularkan ilmunya di ponpes Al-Fatah. Mereka juga bersedia menjadi pengajar dengan metode e-learning. “Jadi, walaupun mereka berada di Palestina, mereka tetap bisa memberikan bimbingan kepada para mahasiswa di Indonesia,” ujar Yakhsyallah.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Para guru itu adalah para penghafal Al-Quran yang berasal dari Ma’had Daar Al-Quranul Al-Karim was Sunnah Gaza, Palestina. Mereka adalah Syeikh Mohammed Abu Hashem Al-Hafidz, Syeikh Shadi Al-Banna Al-Hafidz, Ustadzah Mukarram Qandeel Al-Hafidzah, dan Ustadzah Hidayah Adnan Al-Hafidzah. (L/P04/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri