Bogor, 7 Ramadhan 1435/5 Juli 2014 (MINA) – Tidak seperti di berbagai masjid dan mushallah pada umumnya, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, melaksanakan shalat Tarawih sebanyak dua gelombang dalam satu malam.
Sebagaimana yang telah dikonfirmasi oleh MINA, Sabtu (5/7), shalat Tarawih gelombang pertama dilaksanakan pada waktu usai shalat Isya. Ada pun gelombang kedua, dilakukan pada malam dini hari menjelang sahur oleh jamaah yang berbeda.
Takmir Masjid At-Taqwa yang merupakan bagian utama dari Ponpes Al-Fatah, Darusman, mengatakan shalat Tarawih usai shalat Isya lebih banyak dilaksanakan oleh para santri atau anak-anak.
“Warga kita sudah terbiasa shalat malam di bulan-bulan biasa pada waktu tengah malam. Jadi adalah hal yang biasa ketika Ramadhan mereka memilih shalat Tarawih tetap di tengah malam,” kata Darusman merujuk pada jamaah shalat Tarawih gelombang kedua.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
Bukan hanya Al-Fatah di Cileungsi, tapi cara ini juga dilakukan oleh warga pesantren Al-Fatah di berbagai wilayah Indonesia.
“Bagi mereka yang shalat di awal waktu, dikhawatirkan mereka tidak bisa melaksanakan di tengah malam. Shalat Tarawih di tengah malam adalah waktu yang lebih baik,” ujar Darusman.
Seorang anggota Al-Fatah Rescue, Muhammad, mengungkapkan bahwa dirinya pernah shalat di awal waktu, tapi pernah juga shalat di tengah malam.
Al-Fatah sudah lama sangat memprioritaskan shalat malam kepada santri-santrinya dan juga kepada warga sekitar pesantren.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Untuk Tarawih gelombang pertama biasanya diimami oleh santri yang hafidz, berbeda pada gelombang kedua yang lebih banyak shalat sendiri-sendiri, kecuali setelah menginjak separuh Ramadhan, barulah gelombang kedua berjamaah.
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dilaksanakan usai waktu shalat Isya dengan jumlah rakaat delapan atau dua puluh, ditambah shalat Witir tiga rakaat. Shalat Tarawih adalah persamaan dari shalat malam Tahajjud di luar bulan Ramadhan. (L/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal