Langkat, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Cabang Tanjung Pura, Kab. Langkat, Sumut, bekerjasama dengan pengusaha Kripik Cinta Mas Hendro memberikan beasiswa kuliah kepada mahasiswa yatim piatu dan dhuafa.
Beasiswa tahun ini diberikan kepada tiga mahasiswa yang sedang melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Jam’iyyah Mahmudiyah (STAI JM) Tanjung Pura, Langkat.
Mas Hendro, begitu disapa, sang pemilik usaha Kripik Cinta, mengatakan kepada Kantor Berita MINA, pada Jumat (3/12), program ini merupakan bentuk kepedulian Kripik Cinta Mas Hendro terhadap mahasiswa yatim piatu dan dhuafa yang secara perekonomian kurang mampu untuk membiayai pendidikan di perguruan tinggi.
“Ini bukan karena saya banyak uang, tapi untuk meringankan dan membantu sesuai kemampuan saya,” ujar Mas Hendro
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ustadz Kader Munir, S.Sos.I,S.Pd, Pimpinan Ponpes Al-Fatah Tanjung Pura mengatakan, untuk mewujudkan program beasiswa tersebut, Kripik Cinta Mas Hendro bekerja sama dengan pesantrennya, dengan mekanisme pemberian beasiswa melalui Ponpes dan akan disalurkan untuk pembiayaan kuliah para mahasiswa.
“Kripik Cinta Mas Hendro selain memberikan beasiswa kuliah kepada mahasiswa, juga membantu pengiriman air minum ke beberapa pesantren, di antaranya Pesantren Al-Fath Gebang, Pesantren Imam Syafi’i dan Pesantren Al-Fatah Tanjung Pura,” ujar Ustadz Kader Munir, yang juga sebagai Sekretaris Badan Silaturahmi Pimpinan Pondok Pesantren Sumatera Utara Kab Langkat Sumatera Utara (BSPSU).
Ia menambahkan, selain bekerja sama dengan Kripik Cinta Mas Hendro, Pesantren Al-Fatah juga menjalin kerja sama dengan dua kampus di Kabupaten Langkat, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’iyyah Mahmudiyah (STAI JM)Tanjung Pura dan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STIKIP Al Maksum Stabat) untuk mendapatkan beasiswa dari Jalur KIP Kuliah.
Pondok Pesantren Al-Fatah Tanjung Pura memiliki program mahasiswa berasrama, untuk para alumni dan bukan alumni, lanjutnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Biaya kuliah, makan dan minum mereka di luar yang mendapatkan beasiswa, kita usahakan dari para aghniya atau dermawan,” imbuhnya. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru