awg-300x224.png" alt="" width="300" height="224" />Bogor, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Indonesia akan menerapkan Kurikulum Al-Quds dan Maqdisiyah bagi lembaga pendidikannya di seluruh Indonesia.
Hal ini dikatakan Pembina Utama Jaringan Ponpes Al-Fatah, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat ditemui Mi’raj News Agency (MINA) di sela-sela Musyawarah Kerja Aqsa Working Group (AWG) di Cisarua, Bogor, Jumat, (25/8).
Menurutnya, kurikulum ini merupakan kelebihan Al-Fatah dibanding dengan lembaga pendidikan yang lain.
Lebih lanjut, Al-Fatah yang sudah mempunyai cabang sejumlah 23 di seluruh Indonesia ini akan bersinergi dengan beberapa lembaga lain untuk mewujudkan ini.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Kurikulum ini nantinya akan disusun oleh AWG bekerjasama dengan Majelis Tarbiyah Jamaah Muslimin (Hizbullah) dan Alumni Daurah Al-Quds di Yaman,” katanya.
Tercatat ada sejumlah 23 alumni Daurah Al-Quds di Yaman yang sudah mendapatkan bekal ilmu khusus tentang Al-Quds dan Maqdisiyah selama tiga bulan di Yaman.
Dengan adanya kurikulum ini paling tidak, ada tiga harapan kata Yakhsyallah.
“Pertama, harapannya generasi Islam sejak dini mengetahui ilmu tentang Al-Aqsha, kedua dapat menghayati pentingnya perjuangan, dan ketiga dapat melakukan upaya sesuai kemampuan dan tingkatan yang ada,” ujarnya.(L/B01/P2).
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj News Agency (MINA).