Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[POPULER MINA] Bayi Membeku dan Israel Invasi RS di Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

1 Views

Ilustrasi: Bayi-bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit Al Syifa, Kota Gaza. (Foto: dok. AA)

Gaza, MINA – Informasi bayi membeku hingga meninggal karena kedinginan dan Israel invasi rumah sakit (RS) di Gaza menjadi sorotan pembaca Minanews.net edisi 23-29 Desember 2024.

Bayi Membeku Hingga Meninggal di Gaza

Seorang bayi di Gaza dilaporkan membeku hingga meninggal karena kedinginan pada Jumat (27/12). Ini menjadi kematian bayi keempat akibat suhu beku yang berlangsung dalam 72 jam terakhir di tengah agresi militer Zionis Israel.

Sebelumnya, seorang bayi perempuan berusia tiga pekan juga dilaporkan meninggal di sebuah tenda pengungsian di Al-Mawasi di kota selatan Khan Yunis pada Rabu (25/12).

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza Masih Berlanjut: 48 Warga Palestina Tewas dalam 24 jam

“Sela Mahmoud Al-Fasih membeku sampai mati karena cuaca dingin yang ekstrem,” kata Dr. Munir Al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza di X, seperti dikutip Middle East Monitor.

Selain itu, Dr. Ahmed Al-Farra dari Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis melaporkan dua kematian tambahan pada Selasa (24/12).

“Seorang bayi berusia tiga hari dan bayi lainnya, berusia kurang dari sebulan, keduanya meninggal setelah suhu turun drastis,” katanya.

Penderitaan menjadi sangat ekstrem di Khan Yunis, tempat banyak warga Palestina yang mengungsi akibat serangan membabi buta Zionis Israel selama lebih dari 14 bulan.

Baca Juga: Action Aid: Hampir Satu Juta Warga Palestina Kekurangan Pasokan Bantuan Musim Dingin

“Tenda-tenda itu tidak melindungi dari hawa dingin, dan udara menjadi sangat dingin di malam hari, tanpa ada cara untuk tetap hangat,” jelas Al-Farra.

Bayi baru lahir menghadapi risiko yang lebih tinggi karena kekurangan gizi di kalangan ibu mengurangi kualitas ASI yang dapat mereka berikan.

Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk karena serangan Israel terus berlanjut, yang menyebabkan lebih dari 90 persen penduduk mengungsi, banyak yang berulang kali melakukannya.

Israel Invasi RS di Gaza

Baca Juga: Pasukan Israel Tangkap Direktur dan Staf RS Kamal Adwan di Gaza Utara

Informasi yang menjadi sorotan pembaca Minanews.net lainnya yaitu Israel menginvasi beberapa Rumah Sakit di Gaza menyebabkan banyak korban syahid maupun luka-luka.

Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Jumat pagi (27/12), beberapa jam setelah serangan udara terhadap gedung di dekatnya, 53 orang syahid, termasuk staf medis.

Menurut laporan Press TV, sebelumnya militer telah memaksa puluhan pasien yang sakit dan terluka meninggalkan RS Kamal Adwan.

Menurut laporan, hampir 75 pasien berada di halaman fasilitas tersebut, yang telah diserang terus-menerus selama beberapa pekan ini.

Baca Juga: WHO: Fasilitas Kesehatan Utama Terakhir di Gaza Utara “Tidak Berfungsi”

Jumat pagi, pasukan Israel mengintensifkan operasi mereka di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan saat tank-tank, yang didukung oleh senapan mesin quadcopter, maju lebih jauh ke daerah tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pasukan Israel menangkap Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, dan staf lainnya pada hari Sabtu (28/12), satu hari setelah pasukan Israel membakar satu-satunya fasilitas perawatan kesehatan utama di daerah itu. Anadolu Agency melaporkan.

Penangkapan itu terjadi setelah serangan militer Israel yang menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya.

Pasukan Israel secara paksa mengevakuasi pasien dan tenaga medis dari rumah sakit pada hari Jumat, dan beberapa ditahan sebelum membakar sebagian besar Rumah Sakit, membuatnya sama sekali tidak dapat dioperasikan, menurut pernyataan kementerian.

Baca Juga: Hamas Bantah Klaim Israel soal Kehadiran Pejuangnya di RS Kamal Adwan 

Tindakan brutal Israel yang membakar sebagian besar RS Kamal Adwan juga dikecam dan diprotes dari banyak negara termasuk Yordania, Pemerintahan Palestina, dan Parlemen Arab.

Menurut beberapa sumber, per November 2024 tercatat hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi. Sisanya hancur atau berfungsi sebagian karena serangan brutal Israel.

Tak hanya RS Kamal Adwan, RS Indonesia di Gaza juga tak luput dari target invasi Israel.

Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) melalui surat terbuka pada Sabtu (28/12), mendesak pemerintah Indonesia untuk melayangkan protes keras invasi Militer Israel terhadap Sistem Kesehatan di Gaza Utara, Palestina.

Baca Juga: Polisi Israel akan Selidiki Istri Netanyahu atas Tuduhan Menghalangi Keadilan

Surat terbuka itu disampaikan oleh kelima anggota presidium MER-C Indonesia yaitu dr. Hadiki Habib, dr. Tonggo Meaty Fransisca, dr. Zecky Eko Triwahyudi, DR. Ir. Ahyahudin Sodri, dan dr. Yogi Prabowo.

MER-C mengatakan hampir 90 hari sistem layanan kesehatan di Gaza Utara mengalami tekanan, mulai dari pembatasan tim medis internasional, pengurangan suplai logistik medis dan bahan bakar hingga yang terakhir masif terjadi dalam sepekan terakhir adalah pemaksaan pemindahan pasien dan staf medis yang dibarengi penyerangan langsung terhadap RS Kamal Adwan dan RS Al Awda.

“Dalam kurun waktu tersebut, tidak terdengar nada protes dari para pemimpin internasional, apalagi pemimpin negara-negara Muslim. Berkali-kali teriakan memohon intervensi internasional disampaikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza dan oleh direktur RS Kamal Udwan sendiri, dr. Husam Abu Safiya, namun hanya seperti bisikan angin malam di musim dingin semata,” pernyataan MER-C dalam surat terbuka tersebut.

MER-C menegaskan, bagi Indonesia tekanan militer terhadap sistem kesehatan di Gaza Utara juga berarti ancaman terhadap RS Indonesia. Dalam sejarahnya, RS Indonesia adalah sumbangsih terbesar masyarakat Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, yang pada akhirnya menjelma menjadi tulang punggung sistem kesehatan di Gaza Utara. []

Baca Juga: Penjajah Israel Bebaskan 25 Tahanan Gaza dalam Kondisi Sangat Buruk  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda