[POPULER MINA] Bendera Palestina Berkibar Dalam Laut dan Tentara Israel Menyusup 

Pengibaran Bendera Bawah Laut. (Foto: AWG)

Jakarta, MINA – Informasi tentang bendera Palestina berkibar di bawah laut Kilometer Nol Indonesia dan pasukan Israel yang menggunakan sebuah truk bantuan untuk menyusup ke kamp Nuseirat, Gaza tengah, menjadi sorotan pembaca Minanews.net dalam sepekan, edisi 10-16 Juni 2024.

Masyarakat Aceh yang tergabung dalam berbagai organisasi sukses mengibarkan bendera Palestina dan Bendera Republik Indonesia di Tugu Bawah Laut Kilometer Nol Indonesia, Ahad (9/6).

Kegiatan pengibaran bendera Indonesia dan Palestina digagas oleh lembaga Aqsa Working Group (AWG) sebagai dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan penjajah Israel.

Pengibaran bendera di Tugu Bawah Laut Kilometer Nol Indonesia dilakukan oleh Arif Ramdan dan Sjafrizal, keduanya merupakan relawan AWG didampingi oleh guide profesional dari tim diving Scuba Weh, Elly dan Ikhsan.

Baca Juga:  Israel Bebaskan 33 Tahanan Palestina dalam Kondisi Memprihatinkan

Proses persiapan hingga penyelaman ke dasar laut Tugu Kilometer Nol dilakukan selama kurang lebih 2 jam. Dua orang penyelam berhasil menancapkan Bendera Palestina dan Merah Putih di dua titik termasuk di Tugu Kilometer Nol Bawah laut pada kedalaman 12 Meter dari permukaan.

Aksi solidaritas pengibaran bendera di bawah laut mendapat respon positif dari Dekan Fakultas Ulumul Quran Universitas Islam Gaza Prof Mahmoud Anbar.

“Terima kasih kami atas nama Rakyat Palestina untuk saudara kami di Aceh yang telah mengibarkan bendera Palestina dengan Bendera Indonesia di bawah Laut Sabang,” tulis Mahmoud Anbar dalam pesan singkat yang dikirim ke redaksi MINA, Selasa (11/6).

Selain itu, informasi penyusupan tentara Israel ke truk bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina juga menjadi sorotan pembaca Minanews.net

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Senin (10/6) mengatakan, pasukan Israel telah menggunakan truk bantuan untuk menyusup ke kamp Nuseirat, Gaza tengah, saat mereka menyelamatkan empat sandera. Namun membunuh 274 orang, termasuk 64 anak-anak dan 57 perempuan, serta melukai sekitar 700 orang lainnya.

Baca Juga:  Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Negara Palestina

Menurut PRCS pasukan Israel menyusup ke truk bantuan sebagai kedok untuk operasi militer, menyebutnya sebagai kejahatan perang.

“Tindakan Israel meresahkan karena beberapa alasan. Menggunakan sumber terpercaya bagi orang-orang yang terjebak dalam konflik merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan dan kebiasaan internasional, yang melarang kejahatan pengkhianatan,” kata PRCS dalam pernyataannya, Senin (10/6). Palestinian Information Center melaporkan.

“Bersembunyinya pasukan militer di dalam truk bantuan dianggap sebagai kejahatan perang terhadap warga sipil. Pasukan pendudukan menipu masyarakat dengan berpura-pura memberikan bantuan,” ujar PRCS. []

Mi’raj News Agency (MINA)