MINA – Informasi kejahatan pendudukan Israel di Tepi Barat terus meningkat dan pelanggaran otoritas Israel di komplek Masjid Al-Aqsa menjadi sorotan pembaca Minanews.net dalam sepekan edisi 10-16 Maret 2025.
Kejahatan Israel di Tepi Barat
Kejahatan Israel terus meningkat di Tepi Barat, Palestina sejak 7 Oktober 2023 genosida di Gaza berlangsung hingga sekarang.
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina yang Diduduki, Francesca Albanese, menggambarkan tindakan kejahatan Zionis Israel di Tepi Barat sebagai memalukan dan ilegal, meskipun tidak mengejutkan.
Baca Juga: Lebih dari 150 Warga Palestina Syahid Sejak Kesepakatan Genjatan Senjata
Dalam wawancaranya dengan media, Albanese menegaskan bahwa Zionis Israel tengah berupaya mengendalikan sisa-sisa wilayah Palestina, dan mencatat bahwa saat ini Zionis Israel tengah melaksanakan di Tepi Barat apa yang sebelumnya telah dilakukan di Jalur Gaza. Palinfo melaporkan, Ahad (9/3).
Di waktu berbeda, Francesca Albanese mengatakan, apa yang terjadi di Tepi Barat adalah “ujian lakmus” dari operasi pembersihan etnis rezim Israel terhadap warga Palestina.
Mengacu pada pemindahan 40.000 warga Palestina dalam satu bulan, Albanese mengatakan kepada wartawan pada Kamis (13/3) bahwa pemindahan paksa telah menjadi hal yang konstan di Palestina yang diduduki sejak Nakba.
“Ratusan ribu warga Palestina telah mengungsi. Lebih dari 350.000 orang mengungsi pada tahun 1967, dan Israel menghancurkan semua yang mereka tinggalkan, mencegah mereka kembali,” katanya. Press TV melaporkan.
Baca Juga: Israel Tolak Tawaran Hamas untuk Bebaskan Tawanan Israel-Amerika
Kantor berita WAFA pada Sabtu (15/3) melaporkan, pasukan pendudukan Israel melanjutkan serangan di Tulkarem sebuah kota di wilayah barat laut Tepi Barat dan kampnya selama 48 hari berturut-turut.
Pasukan pendudukan mengirim bala bantuan militer ke kota dan dua kampnya, dan mengerahkan regu infanteri di lingkungan kamp Tulkarem dan Nur Shams serta sekitarnya. Pasukan juga menembakkan peluru tajam dan bom suara, disertai dengan pengintaian udara yang intens.
Mereka juga mendirikan pos pemeriksaan bergerak untuk membatasi pergerakan warga sipil.
Pasukan Israel juga membakar beberapa rumah di dalam kamp dan melakukan penghancuran infrastruktur di dekat Rumah Sakit Pemerintah Jenin, setelah sebelumnya memblokir jalan-jalan utama dengan barikade tanah.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB Desak Investigasi Kematian Tahanan Palestina di Penjara Israel
Pasukan menyerang kota Jenin, merupakan provinsi paling utara Tepi Barat dan kamp pengungsian tersebut hingga hari ke-54 berturut-turut.
Sejak dimulainya serangan pada tanggal 21 Januari, pasukan Israel telah menghancurkan sekitar 120 rumah di berbagai lingkungan di dalam kamp pengungsian tersebut.
Selain itu, banyak rumah lainnya mengalami kerusakan parah, dan sekitar 20.000 penduduk telah mengungsi paksa dari rumah mereka.
Pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsa
Baca Juga: Pengusiran Sistematis Warga Palestina oleh Israel di Tulkarm Terus Berlanjut
Asosiasi Ulama Palestina mengecam keras eskalasi pelanggaran pendudukan Israel di Masjidil Aqsa Yerusalem, Palestina, selama bulan Ramadhan.
Asosiasi Ulama menyerukan dunia Islam untuk mendukung keamanan di Masjid Al-Aqsa. Sama News melaporkan, Sabtu (15/3).
Asosiasi itu menyebut, frekuensi provokasi dan serangan sistematis oleh para pemukim di Masjid Al-Aqsa meningkat setiap hari.
Asosiasi menjelaskan bahwa Israel melarang jamaah kaum Muslimin beribadah di dalam Masjidil Aqsa selama bulan Ramadhan, sementara membuka masjid tersebut bagi para pemukim Yahudi untuk melakukan ritual Talmud di halamannya.[]
Baca Juga: UNRWA Buka 130 Sekolah Sementara di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)