MINA – Informasi memasuki tahun baru Masehi 2025 di berbagai negara dan krisis kemanusiaan di minanews.net/tag/gaza/">Gaza menjadi sorotan pembaca Minanews.net edisi 30 Desember 2024 – 5 Januari 2025.
Tahun Baru 2025 di Palestina
Berbeda dari negara lain, saat dunia menyambut tahun baru 2025 Masehi dengan kembang api dan perayaan, langit minanews.net/tag/gaza/">Gaza diterangi oleh ledakan dari serangan udara Israel. Hujan deras yang menyertainya memperparah penderitaan puluhan ribu keluarga pengungsi.
Pada Malam Tahun Baru, Selasa (31/12/2024), di tengah genosida Israel, hujan yang tak henti-hentinya mengubah kamp-kamp pengungsian minanews.net/tag/gaza/">Gaza menjadi rawa-rawa berlumpur, Anadolu melaporkan Rabu (1/1/2025).
Baca Juga: Dalam Sehari, Puluhan Orang Syahid di Gaza Imbas Serangan Israel
“Ratusan tenda terendam air hujan dengan ketinggian melebihi 30 sentimeter,” kata badan itu dalam sebuah pernyataan Direktorat Pertahanan Sipil minanews.net/tag/gaza/">Gaza.
Banjir tersebut membanjiri lebih dari 1.500 tenda membuat keluarga-keluarga berjuang keras untuk menyelamatkan barang-barang yang sedikit mereka miliki.
Sementara Kementerian Kesehatan Palestina di minanews.net/tag/gaza/">Gaza mengumumkan, setidaknya 12 warga Palestina syahid dalam serangan gencar Israel di minanews.net/tag/gaza/">Gaza pada hari Tahun Baru 2025, sehingga jumlah korban syahid secara keseluruhan sejak Oktober 2023 menjadi 45.553 jiwa, termasuk 1.091 bayi.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa sekitar 108.379 orang lainnya terluka dalam serangan yang sedang berlangsung itu.
Baca Juga: Israel Anggarkan Rp2,4 Triliun untuk Propaganda
“Pasukan Israel menewaskan 12 orang dan melukai 41 lainnya dalam dua pembantaian keluarga dalam 48 jam terakhir,” kata Kementerian, TRT World melaporkannya, Rabu (1/1).
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Krisis Kemanusiaan di minanews.net/tag/gaza/">Gaza
Informasi yang menjadi sorotan pembaca Minanews.net selanjutnya yaitu, krisis kemanusiaan di minanews.net/tag/gaza/">Gaza, Palestina yang semakin parah jumlah korban terus meningkat di tengah genosida Israel sejak 7 Oktober 2023 masih berlangsung hingga 2025.
Baca Juga: Lebih dari 10.000 Warga Palestina Terjebak di Gaza Utara
Direktur Dukungan dan Advokasi di Action Aid, Reham Al-Jaafari, Rabu (1/1), mengatakan bahwa 77% warga Palestina di Jalur minanews.net/tag/gaza/">Gaza yang dilanda perang kekurangan kebutuhan dasarnya.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Voice of Palestine dilaporkan WAFA, Al-Jaafari menambahkan, tiga bulan terakhir adalah yang paling berat bagi warga Palestina mengingat fakta bahwa barang-barang bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur minanews.net/tag/gaza/">Gaza sangat terbatas dalam jumlah yang sedikit.
Selain itu, mereka juga mengalami kelaparan dan penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi meluas, runtuhnya sektor kesehatan, tenda-tenda yang usang dan kurangnya pasokan musim dingin.
Dalam situasi yang mencekam, pasukan Israel terus melanjutkan invasi ke rumah sakit – rumah sakit yang ada di minanews.net/tag/gaza/">Gaza sehingga pelayanan kesehatan lumpuh atau tidak bisa beroperasi. Pasukan Israel juga melakukan tindakan kekejaman kepada para tahanan minanews.net/tag/gaza/">Gaza yang semakin tidak manusiawi.[]
Baca Juga: RS Al-Awda Jadi Target Serangan Berikutnya Tentara Penjajah Israel
Mi’raj News Agency (MINA)