Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[POPULER MINA] Trump Putuskan Kontak Netanyahu dan Konflik India-Pakistan

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Bendera India dan Pakistan berdampingan di PBB. (Foto: GK)

MINA – Informasi terkait Presiden Amerika (AS) Donald Trump memutuskan kontrak dengan Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu dan konflik India-Pakistan yang kembali memanas menjadi sorotan pembaca Minanews.net dalam sepekan edisi 5-11 Mei 2025.

Rekan dekat Trump memberi tahu Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa Trump telah memutus kontak langsung dengan Netanyahu, demikian dilaporkan Radio Angkatan Darat Israel. Alasan di balik keputusan Trump adalah karena ia yakin Netanyahu memanipulasinya.

Tim Trump melaporkan kepada Dermer bahwa presiden Trump “paling benci dimanipulasi daripada hal lain.” Quds News melaporkan, Jumat (9/5).

Seorang pejabat Israel memberi tahu Radio Angkatan Darat Israel bahwa kesombongan Dermer yang biasa tidak mengubah pikiran selama pembicaraan dengan tokoh-tokoh Republik terkemuka.

Baca Juga: India Akui Menderita Kerugian Signifikan akibat Serangan Pakistan

Surat kabar Israel, Israel Hayom, mengonfirmasi keretakan tersebut. Surat kabar itu mengutip sekutu Trump yang mengatakan hubungan antara Trump dan Netanyahu telah mencapai titik terendah sejauh ini.

Mereka menuduh Netanyahu mengingkari janji dan menolak untuk melanjutkan rencana yang disepakati, khususnya mengenai strategi Timur Tengah Trump.

“Netanyahu mengulur waktu. Ia tidak beker sama,” sumber tersebut memberi tahu surat kabar itu. “Ia tidak melaksanakan apa yang telah kita sepakati.”

Trump dilaporkan ingin Israel mengambil langkah-langkah khusus untuk mendukung visinya yang lebih luas bagi Timur Tengah. Namun, menurut beberapa sumber, Netanyahu menolak untuk bekerja sama.

Baca Juga: Hubungan Trump-Netanyahu Berada di Titik Terendah

Konflik India-Pakistan 

Ketegangan antara Pakistan dan India kembali berada pada titik kritis, memunculkan kekhawatiran global akan potensi konflik berskala besar, bahkan kemungkinan pecahnya perang nuklir di kawasan Asia Selatan.

Memanasnya hubungan kedua negara bersenjata nuklir itu dimulai ketika India melakukan serangan terhadap Pakistan pada Rabu, 7 Mei 2025, setelah serangan teroris pada 22 April menewaskan 26 orang wisatawan di Pahalgam, Kashmir yang dikelola India oleh New Delhi disalahkan kepada Islamabad.

India menuduh kelompok militan berbasis di Pakistan sebagai dalang serangan, yang memicu serangan balasan dari India terhadap target di wilayah Pakistan. Eskalasi ini kemudian berkembang menjadi saling serang di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control).

Baca Juga: Kemlu Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik India-Pakistan

Serangan militer India pada 7 Mei itu ke sejumlah titik di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan hingga mendekati kota strategis Lahore, menewaskan sedikitnya 31 warga sipil.

India dan Pakistan telah lama berselisih mengenai wilayah Kashmir, yang menjadi akar konflik berkepanjangan sejak kedua negara merdeka pada 1947.

India dan Pakistan telah berperang tiga kali memperebutkan Kashmir, yang terakhir pada tahun 1999 yang berlangsung selama dua bulan. Lebih dari 500 tentara India tewas, sementara perkiraan korban Pakistan berkisar antara 400 hingga 4.000 jiwa.

Pertempuran terbaru ini memicu kekhawatiran global akan potensi eskalasi lebih lanjut antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.

Baca Juga: AS Umumkan Gencatan Senjata Pakistan-India

Terkait konflik ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pasa Sabtu (10/5) mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk menghentikan semua aksi militer segera.

Media India ABP melaporkan, kesepakatan ini diumumkan setelah serangkaian pertemuan diplomatik yang melibatkan Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan para pemimpin India dan Pakistan.

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, beberapa isu penting masih belum terselesaikan. Perjanjian Indus Waters Treaty, yang sebelumnya ditangguhkan oleh India sebagai tanggapan atas serangan teroris, tetap dalam status tidak aktif. Selain itu, belum ada kesepakatan lebih lanjut mengenai langkah-langkah diplomatik atau mekanisme perdamaian jangka panjang.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Pertahanan AS Batalkan Kunjungan ke Israel

Rekomendasi untuk Anda