Sydney, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Sebuah pusat pendidikan Islam di Dee Why, kawasan pinggiran Sydney utara, Australia, disebari banyak poster berisi pesan kebencian terhadap agama minoritas Islam, pada saat anak-anak sekolah dengan berbagai agama itu menyelenggarakan Hari Harmonis.
“Poster-poster itu mengerikan, ditempatkan di luar sekolah yang paling multikultural di pantai utara,” kata Jaksa Agung, Brad Hazzard, demikian harian Australia Daily Telegraph yang dikutip On Islam dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Ini bahkan lebih mengerikan, poster itu disebar setelah sekolah merayakan Hari Harmonis, untuk mendidik anak-anak rukun sesamanya,” tambahnya.
Hazzard mengatakan pula, serangan Islamophobia terbaru di Australia menargetkan ke Masjid Islamic Society Manly Warringah di South Creek Rd. Poster-poster dipasang di tiang-tiang telepon di situ bertuliskan: “Islam = terorisme” dan “Zona Bebas Syariah “.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Di Dee Why Public School, anak-anak yang merayakan Hari Harmonis dihadapkan dengan tulisan-tulisan yang mengatakan: “Hari Harmonis adalah serangan rasis pada budaya Australia” dan “Multikulturalisme = perpecahan, kebencian dan perpecahan”.
Dengan menyebut tulisan-tulisan yang ditempel di sekolah sebagai “menyedihkan, xenophobia masa lampau”, Jaksa Agung Hazzard memuji masyarakat Islam di Dee Why.
“Masyarakat Muslim di wilayah kami adalah orang-orang yang sangat damai, hormat, terhormat, dan jelas mereka memiliki pandangan jauh lebih baik pada kehidupan daripada orang-orang yang menaruh tulisan-tulisan tersebut,” katanya.
Pengelola Islamic Society Manly Warringah, Faris Bawazier, mengatakan, sebagian besar warga ternyata tidak senang terhadap poster-poster anti Islam itu. “Saya sangat, sangat berterima kasih terhadap orang-orang yang mendukung kami, terutama tetangga kami,” katanya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Muslim yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, saat ini berjumlah 1,7 persen dari 20 juta penduduk Australia. Setelah serangan 11/09, penduduk Muslim Australia dihantui dengan kecurigaan dan dipertanyakan patriotismenya.
Sentimen terhadap anti-Muslim makin meningkat setelah terjadinya serangan teror baru-baru ini yang pertama terjadi dalam sejarah Australia, sudah itu 15 orang ditangkap di utara-barat Sydney.
Penggerebekan tersebut lantas diikuti oleh sejumlah besar serangan anti-Muslim, termasuk satu masjid dirusak di Queensland dan ancaman terhadap Mufti Besar Australia.(T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai