Yogyakarta, MINA – Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Muhammad Rofiq Muzakkir menegaskan pentingnya setiap upaya, sekecil apapun, dalam perjuangan pembebasan Palestina, dan jangan bosan untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Rofiq mengajak masyarakat untuk tidak meremehkan peran siapa pun, karena setiap langkah yang diambil memiliki potensi untuk menciptakan dampak positif.
“Jangan pernah menganggap peran kita, apapun itu, dengan anggapan yang remeh. Setiap tindakan yang kita lakukan benar-benar akan menciptakan perubahan. Kita jangan sibuk sendiri,” ucapnya dalam acara Santri Cendekia Forum yang digelar Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta pada Ahad (5/5).
Rofiq juga menyerukan untuk tidak terjebak dalam kegiatan yang hanya memperkuat ego sendiri. Ia mendorong agar memberikan perhatian yang serius terhadap masalah kemanusiaan di Palestina.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
“Kita perlu memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masalah ini. Pesan simbolik begitu penting untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian bahwa kita anti dengan tindakan genosida,” tutur dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Lebih lanjut, Rofiq menegaskan bahwa solidaritas dan kepedulian terhadap nasib Palestina harus diperlihatkan dengan tindakan konkret.
Menurutnya, pesan simbolik seperti partisipasi dalam demonstrasi atau pembentukan kemah solidaritas memiliki arti yang sangat penting dalam menunjukkan sikap anti terhadap tindakan genosida yang terjadi di Palestina.
Hal itu ia sampaikan merujuk pada aksi pro-Palestina yang tengah ramai digelar oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Amerika Serikat. Aksi tersebut kemudian menyebar hingga ke Eropa dan Asia.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Anggota Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Lien Iffah Naf’atu Fina, mengakui bahwa gelombang protes dari mahasiswa di kampus-kampus AS terhadap tindakan Israel atas warga Palestina merupakan langkah yang sangat strategis.
Menurutnya, baik secara langsung maupun tidak, jika protes ini terus meningkat dan semakin meluas, akan berdampak signifikan terhadap kebijakan geopolitik Amerika Serikat.
Lien juga mengingatkan bahwa fenomena ini mengingatkan pada sejarah pergerakan mahasiswa di AS pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Saat itu, mahasiswa di universitas seperti Columbia berhasil menekan para administrator untuk menjual investasi di perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan rezim apartheid di Afrika Selatan.
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum Bebaskan Al-Aqsa
Tindakan ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan untuk memengaruhi kebijakan investasi dan politik luar negeri negara mereka.
Meskipun dampak protes saat ini belum sebesar periode tersebut, Lien mengapresiasi tuntutan dan gerakan solidaritas dari para mahasiswa pro-Palestina.
Lien menegaskan bahwa semangat perlawanan dan kesadaran terhadap keadilan yang ditunjukkan oleh generasi mahasiswa saat ini memiliki potensi untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam mendukung perjuangan pembebasan Palestina.
Lien menekankan bahwa peran mahasiswa dalam mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap kebijakan pemerintah AS terkait Israel-Palestina memiliki potensi besar untuk mengubah arah kebijakan luar negeri.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Dia juga memperingatkan agar tidak meremehkan setiap bentuk perjuangan dalam upaya pembebasan Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol