Ramallah, MINA – Pusat Studi Tahanan Palestina (PPCS) menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar mematuhi hukum dan konvensi internasional yang berkaitan dengan perlindungan perempuan dan segera ikut campur dalam menyelamatkan nyawa para tahanan wanita.
Dalam laporannya PPCS mengungkapkan pada Ahad (8/9), saat ini ada 40 wanita Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Media Felesteen.ps melaporkan dalam sebuah pernyataan PPCS mengatakan, pasukan pendudukan Israel menangkap 10-15 wanita Palestina setiap bulan, demikian dilansir MEMO, Senin (9/9).
Juru bicara PPCS, Riyad Al-Ashqar mengatakan, pasukan pendudukan Israel menyerbu beberapa daerah di Tepi Barat pekan lalu dan menangkap dosen Dr Widad Al-Barghouthi (57) dan dua putranya dari Ramallah.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Para tahanan diinterogasi dan beberapa masih di penjara sementara yang lain menjadi tahanan rumah,” ujarnya.
Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu Al-Birah dan Qalandia serta menangkap mahasiswa Samah Jaradat dan Mais Abu-Ghosh.
Al-Ashqar mengatakan, 27 tahanan perempuan dijatuhi hukuman dan yang lainnya menghabiskan masa tahanan administratif atau masih diinterogasi, seperti seorang ibu (54) dari syuhada Palestina Ashraf Naalwa.
“Dari mereka yang ditahan, 17 orang merupakan seorang ibu dan sepuluh lainnya adalah mahasiswa,” katanya.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Selain itu, kata Al-Ashqar, sepuluh tahanan wanita menderita kondisi kesehatan yang buruk termasuk Israa Jaabis, yang menderita luka bakar pada lebih dari 60 persen tubuhnya dan membutuhkan operasi segera.
Sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel telah memenjarakan lebih dari 700.000 orang Arab, sebagian besar karena dianggap mereka mempunyai kejahatan politik. Sebagian besar tahanan ini adalah warga Palestina. Beberapa meninggal dalam tahanan, sementara yang lain tetap di penjara. (T/Ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam