Kairo, 18 Syawal 1437/ 23 Juli 2016 (MINA) – Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPI), organisasi pelajar/mahasiswa Indonesia di luar negeri, akan mengadakan simposium tahunan kedelapan, diikuti cabang-cabang dari 46 negara, pada 24-27 Juli di auditorium Mohammad Abduh, Universitas Al-Azhar Kairo.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jendral Pol. Suhardi Alius akan menjadi salah seorang pembicara utama dan mengadakan dialog interaktif dengan peserta bertema “Peranan Pemuda Indonesia Mencegah Radikalisme”.
Ketua Pelaksana Simposium Imdad Azis menjelaskan pada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (22/7), pelunturan identitas bangsa membawa persoalan tersendiri yang kian besar, belum lagi konteks globalisasi dunia makin mengarah kepada medan perebutan dan kekuasaan di pelbagai lahan potensialnya.
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di luar negeri menetapkan hati untuk bergerak, merajut wacana dan gagasan dalam meniti sebuah solusi untuk bangsa ini dengan menyelenggarakan suatu event bernama Simposium PPI Dunia.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Imdad Aziz mengatakan, tanda-tanda kehilangan jati diri bangsa mulai terlihat dan makin kentara di lima bidang di atas, yaitu budaya, pendidikan, agama, ekonomi dan politik. “Padahal kelimanya merupakan inti sari kemajuan bangsa dewasa ini,” ujarnya.
“Tema kali ini memang agak klise, tapi PPI Dunia merasa tema layak diangkat karena melihat fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini,” imbuhnya.
Imdad mengatakan, simposium juga akan dihadiri beberapa ilmuwan Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, beberapa pejabat, tokoh dan pakar dari Indonesia seperti Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius.
Juga diundang hadir Grand Syaikh Al-Azhar, Ahmad El-Thayyeb.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Peserta yang hadir terdiri dari delegasi resmi perwakilan dari 46 PPI mencapai 70 delegasi, perwakilan dari BEM Indonesia mencapai 30 delegasi.
Imdad melanjutkan, tema yang akan kita angkat dalam sesi panel ini terdiri dari enam pembahasan utama diantaranya, panel 1 (Agama) Agama dan Keutuhan Bangsa, panel 2 (Ekonomi) Memperjelas Sistem Perekonomian Indonesia, panel 3 (Politik) Kedaulatan Bangsa dan Konsep Negara Bangsa, panel 4 (Pendidikan dan Budaya Lokal) Menjaga Integritas Bangsa Melalui Pendidikan dan Budaya Lokal, Dialog Interaktif Media, Landscape Media Digital, Dialog Interaktif Kepala BNPT dengan tema Peran Pemuda Indonesia dalam Pencegahan Radikalisme di Dunia.
Imdad menjelaskan, tujuan simposium ini adalah mempererat silaturahimantar mahasiswa Indonesia lintas negara, menumbuhkan identitas kebangsaan dari pelbagai aspek dan sudut pandangnya, mengoptimalkan peran dan sintegritas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Simposium Internasional PPI Dunia merupakan ajang diskusi tahunan PPI Dunia untuk mengupas permasalahan bangsa, diselenggarakan pertama kali tahun 2008, di Den Hag, Belanda, sesudah itu diselenggarakan di Den Haag-Belanda, London-Inggris, Kuala Lumpur-Malaysia, New Delhi- India, Bangkok-Thailand, Tokyo-Jepang, dan Singapura.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
PPI Dunia adalah Organisasi tertinggi bagi Persatuan Pelajar Indonesia di seluruh Dunia. Terdapat di 46 negara yang tersebar di lima benua. Terdapat sekitar 50.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia di seluruh dunia. (L/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon