Makkah, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah meningkatkan layanan transportasi antar kota perhajian pada fase kedua pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Jeddah dan Makkah ke Madinah.
Kepala Bidang Transportasi Subhan Cholid mengatakan hal itu untuk memastikan jamaah haji Indonesia bisa dilayani dengan bus terbaik. Namun demikian, lanjut Subhan, petugas haji Daker Makkah tetap harus melakukan pengawalan ketat untuk memastikan layanan transportasi jamaah haji Indonesia tidak dinomorduakan.
“Setiap 10 jam sebelum keberangkatan jamaah, kita sudah berkoordinasi dengan maktab untuk mengorder bus karena mereka yang order bus,” kata Subhan kepada Media Center Haji (MCH), Rabu (30/9), demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Jangan sampai maktab mengorder bus mendekati jadwal keberangkatan jamaah lalu dijawab oleh syarikat bahwa bus yang bagus sedang dipakai semua sehingga dapatnya yang apa adanya. Ini yang harus dikawal,” tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Transportasi antar kota perhajian mendapat sorotan masyarakat pada fase pemberangkatan pertama jamaah haji dari Madinah ke Makkah dan Jeddah ke Makkah.
Naqabah (organda) memberikan bus dengan standar terendah sebagai moda transportasi jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah dan Jeddah ke Makkah. Sebab, lanjut Subhan, bus dengan standar yang bagus sudah habis disewa oleh negara-negara yang melakukan peningkatan layanan transportasi.
“Itu mengganggu kenyamaan jamaah, ada yang mogok, AC mati, dan perjalanan tersendat. PPIH mengevaluasi itu dan memutuskan untuk fase pemulangan dilakukan upgrade. Meski waktunya mepet, namun karena dukungan semua pihak, akhirnya bisa dilakukan upgrade,” imbuh Subhan.
Terkait peningkatan layanan bus antar kota perhajian ini, Subhan mengatakan ada penambahan biaya yang harus dikeluarkan PPIH, yaitu 25 Riyal/orang untuk jurusan Makkah-Jeddah dan 45 Riyal per orang untuk jurusan Makkah-Madinah. “Pembayaran sesuai dengan jumlah riil yang dilayani atau per kepala,” terang Subhan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Peningkatan layanan moda transportasi antar kota ini menurut Subhan sudah dilakukan sejak 14 Dzulhijjah 1436H atau 28 September 2015. Sejak itu, sampai sekarang bus yang digunakan untuk mengantar jamaah dari Makkah ke Jeddah adalah bus terbaik.
Namun demikian, Subhan mengakui bus yang mengatar JKG 1 dan SOC 1 masih menggunakan bus dengan standar biasa karena pemberangkatannya dilakukan pada tanggal 13 Dzulhijjah.
“Waktu itu maktab, muassasah, dan naqabah seluruhnya masih berkonsentrasi dengan pemulangan jemaah. Jadi mereka kemarin minta maaf karena masih berada di Mina sehingga belum bisa memprosesnya,” ujar Subhan.
Pantauan Media Center Haji (MCH) di lapangan, bus yang mengantar jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Jeddah adalah bus-bus keluaran baru. Selain ukurannya tampak lebih besar, bus-bus ini dilengkapi dengan fasilitas toilet, AC, sound system, peralatan keamanan, dan bagasi berkapasitas lebih besar. (T/P011/R05)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)