Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPIH: Pelayanan untuk Jamaah Haji Indonesia Saat di Madinah

Hasanatun Aliyah - Kamis, 25 Mei 2023 - 03:40 WIB

Kamis, 25 Mei 2023 - 03:40 WIB

5 Views

Madinah, MINA – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) di Arab Saudi 1444H Subhan Cholid pada Rabu (24/5/23), menjelaskan pelayanan yang disiapkan untuk jamaah haji selama di Madinah Al-Munawwarah.

Operasional penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M dimulai, ditandai dengan kedatangan jamaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Jakarta – Pondok Gede, sebanyak 390 jamaah mendarat hari ini, di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi.

Hari ini dijadwalkan ada 16 kloter yang akan mendarat di Madinah dengan lebih dari 6 ribu jamaah. Jumlah ini akan terus bertambah karena proses kedatangan jamaah gelombang pertama di Madinah akan berlangsung hingga 7 Juni 2023.

Petugas Haji

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tiba lebih awal di Madinah, 21 Mei 2023. Total ada 278 orang yang bertugas di Daerah Kerja (Daker) Madinah dan 162 petugas Daker Bandara. Mereka telah dilatih dalam skema bimbingan teknis, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah, termasuk jemaah lanjut usia.

Tahun ini, PPIH mengusung semangat Haji Ramah Lansia. Maklum, dari 221.000 kuota dasar dan 8.000 kuota tambahan, ada sekitar 67.000 jamaah yang berusia di atas 65 tahun.

Secara khusus, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah kesempatan berpesan, “Tanpa mengurangi pelayanan jamaah haji lainnya, saya minta supaya jamaah haji, terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal.”

Sejalan dengan itu, ada sejumlah langkah dan upaya persiapan yang dilakukan, antara lain:

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

1. Melibatkan ahli geriatri untuk memantau dan mengawasi kesehatan jamaah haji lansia.

2. Menyiapkan bus yang mudah diakses serta menyiagakan petugas yang membantu jamaah naik dan turun bus.

3. Menyediakan ruang tunggu khusus dana menyusun skema penempatan jamaah lansia di hotel.

4. Mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi agar jamaah tidak kelelahan.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

5. Menggelar bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia.

6. Mengedukasi jamaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji.

7. Melibatkan jamaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jamaah lansia.

Transportasi

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Keberangkatan jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, dari 24 Mei – 7 Juni 2023. Gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dari 8 – 22 Juni 2023.

Tiba di Bandara AMAA, jamaah akan diantar dengan bus menuju hotel masing-masing di Madinah. PPIH telah siapkan 2.250 trip layanan bus untuk melayani sekitar 101.287 jamaah gelombang pertama. Setiap kloter, disiapkan 8 – 10 bus, tergantung jumlah jamaah. Setiap bus berkapasitas 45 orang. Proses ini berlangsung dari 24 Mei – 7 Juni 2023.

Layanan bus yang sama disiapkan PPIH Arab Saudi untuk mengantar jwmaah dari Madinah ke Makkah. Total ada 2.250 trip dengan kapasitas bus maksimal 45 orang. Tahapan ini berlangsung dari 2 – 16 Juni 2023.

Bus yang mengantar jamaah dari Bandara ke hotel di Madinah dilayani syarikah-syarikah yang disiapkan oleh Naqabah. Sedangkan rute Madinah ke Makkah, disiapkan oleh 11 perusahaan yang menjadi mitra PPIH Arab Saudi. Yaitu: Saptco, Rawahel Almasheer, Rabitat Makkah, Abu Sarhad, Al Qaid, Hafil, Durrat al-Munawwara, Mazaya, Al Baraka, Al Ujur, dan Qafilat Al Hijaz.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Bus yang digunakan maksimal buatan 2018, dilengkapi AC, GPS, Tombol Pembuka Pintu Darurat, Alat Pemecah Kaca, Alat Pemadam Kebakaran, Ban Cadangan, Toilet, Kulkas, Pengeras Suara, serta Kotak Obat P3K.

Konsumsi

Selain transportasi, PPIH Arab Saudi juga siapkan layanan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia. Jamaah akan tinggal selama lebih kurang sembilan hari di Madinah. Mereka menjalani ibadah Arbain, salat berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu.

Dalam rentang sekitar sembilan hari itu, jamaah akan mendapat tiga kali makan sehari. PPIH Arab Saudi telah menjalin kontrak kerja sama dengan 21 Dapur/Perusahaan Katering di Madinah.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Pada fase kedatangan gelombang pertama di Madinah, disiapkan layanan konsumsi untuk sekitar 100.000 jamaah. Jika dikalikan tiga kali makan dan masa tinggal sembilan hari, maka total sekitar 2,7 juta boks katering yang disiapkan untuk jamaah haji Indonesia. Jumlah lebih besar akan disiapkan pada fase kedatangan jamaah haji gelombang kedua, setelah puncak haji. Sehingga, diperkirakan total box konsumasi jamaah haji yang disiapkan di Madinah selama musim haji sekitar 5,7 juta.

Selain itu, jamaah juga akan mendapatkan konsumsi pada saat kedatangan di Arab Saudi atau saat akan pulang ke tanah air.

Setiap jadwal makan, disiapkan juga air mineral. Untuk sarapan, dibagikan minuman satu kemasan botol 330 ml. Sementara saat makan siang dan malan malam, dibagikan satu kemasan botol 660 ml.

Menu makan yang disajikan seluruhnya dimasak dengan cita rasa nusantara. Untuk menu makan pagi atau sarapan, ada Nasi Kuning, Nasi Uduk, Nasi Goreng, Telur Dadar Daun Bawang Cabe Merah, Orek Tempe Cabe Hijau, Teri Kacang Balado, Orak Arik Telur Cabe Merah, dan Ayam Goreng Tepung

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Untuk menu makan siang, nasi putih akan dipadu dengan 1) Ikan Kaci Bumbu Balado dan Tumis Sayuran, 2) Rendang Daging dan Tumis Jamur Cabe Merah, 3) Ikan Bandeng Presto dan Terong Balado, 4) Ayam Gulai dan Tumis Timun Wortel, 5) Ikan Manyung Goreng Bumbu Rajang dan Tumis Kembang Kol Wortel, 6) Ayam Woku dan Tumis Jamur Cabe Merah, 7) Ikan Patin Goreng Bumbu Kuning dan Tumis Timun Wortel.

Sedang untuk menu makan malam, nasi putih disajikan dengan 1) Ayam Goreng Kecap dan Kentang Mustofa, 2) Telur Dadar Daging Cincang dan Terong Teri Balado, 3) Opor Ayam dan Oseng Tempe Cabe Merah, 4) Semur Daging dan Kentang Mustofa, 5) Telur Dadar Daging Cincang dan Tempe Orak Arik Cabe Merah, 6) Ikan Tuna Cabe Hijau dan Terong Teri Balado, serta 7) Daging Sapi Bumbu Tongseng dan Kembang Kol Tepung Goreng

Setiap makan siang dan malam, jamaah juga mendapat buah berupa jeruk, pisang, atau apel.

 

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Akomodasi

Layanan ketiga yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia selama di Madinah adalah hotel dengan spesifikasi minimal setara bintang tiga. Ada 94 hotel yang telah disiapkan dengan skema sewa semi musim dan blocking time. Beberapa hotel di antaranya setara dengan bintang empat bahkan lima.

Sebanyak 94 hotel yang disiapkan itu dengan kapasitas mencapai 105 ribu jamaah. Hotel ini akan digunakan pada fase kedatangan jamaah gelombang pertama (sebelum puncak haji) dan juga gelombang kedua (setelah puncak haji).

Hotel-hotel jamaah haji Indonesia tersebar pada tiga wilayah sekitar Masjid Nabawi, yaitu: Syimaliyah (utara), Gharbiyah (barat), dan Janubiyah (selatan). Pada tiga wilayah tersebut, hotel-hotel jamaah haji Indonesia terbagi dalam lima sektor layanan, sektor 1 sampai 5. Sektor satu berada di wilayah Syimaliyah (utara) Masjid Nabawi (dekat pintu utama halaman depan). Sektor 2 sampai 4 berada di wilayah Gharbiyah (barat) Masjid Nabawi. Sektor 5 di Janubiyah (selatan) Masjid Nabawi (dekat arah kubah hijau).

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Seluruh hotel jamaah haji Indonesia di Madinah berada di kawasan Markaziyah. Maksudnya, berada pada lokasi-lokasi yang dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak terjauh antara hotel jamaah dan Masjid Nabawi adalah sekitar 600 meter dan yang terdekat dari pintu masjid adalah 15 meter.

Demikian sejumlah layanan yang disiapkan PPIH Arab Saudi. Semuanya disiapkan agar jamaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan baik selama di Madinah, baik sebelum menjalani puncak haji di Makkah maupun setelahnya.(R/R5/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Haji 1445 H
Haji 1445 H
Haji 1445 H