Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPS: 4.650 Pejuang Perlawanan Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel

Rana Setiawan - Selasa, 7 September 2021 - 04:25 WIB

Selasa, 7 September 2021 - 04:25 WIB

5 Views

Ramallah, MINA – Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menyatakan, Senin (6/9), sebanyak 4.650 pejuang perlawanan Palestina masih ditahan di 23 penjara, pusat penahanan dan interogasi Israel, termasuk 200 anak di bawah umur dan 40 wanita.

PPS dalam laporan tentang pejuang perlawanan Palestina yang ditahan di penjara Israel hingga akhir Agustus 2021 mengatakan, sebanyak 544 pejuang perlawanan menjalani satu atau lebih hukuman seumur hidup dengan salah satu dari mereka yakni Abdullah Barghouti 67 tahun dijatuhi hukuman seumur hidup.

Selain itu, sekitar 520 warga Palestina ditahan dalam penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan dan berdasarkan bukti rahasia yang tidak tersedia untuk pihak mana pun kecuali hakim militer, Kantor Berita WAFA Palestina melaporkannya.

PPS juga mengatakan, sebanyak 25 pejuang perlawanan dianggap sebagai tahanan paling senior seperti Karim Younis dan Maher Younis yang dipenjara sejak 1983.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Sementara Nael Barghouti menghabiskan total 41 tahun di balik jeruji besi, selama 34 tahun terus menerus setelah itu ia dibebaskan dalam pertukaran tahanan tetapi kemudian ditangkap kembali.

PPS melaporkan sebanyak 226 tahanan tewas saat berada dalam penjara sejak dimulainya pendudukan Israel pada Juni 1967, termasuk 75 yang meninggal akibat “pembunuhan terencana”, 73 meninggal selama penyiksaan, tujuh ditembak langsung dan disiksa, dan 71 yang meninggal karena kelalaian medis.

Selain itu, kata PPS, jenazah tujuh warga Palestina yang meninggal saat di penjara karena masih ditahan oleh Israel dan tidak diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Satu di antaranya meninggal pada 1980, satu lagi pada 2018, tiga pada 2019, dan dua pada 2020.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda