Prakarsa Lintas Agama untuk Pelestarian Hutan Dideklarasikan

Jakarta, MINA – Deklarasi untuk Pelestarian Hutan (Interfaith Rainforest Initiative) digelar di Taman Perdamaian komplek MPR/DPR RI, Jumat (26/10).

Deklarasi menyerukan pentingnya melindungi hutan tropis di Indonesia dan mendeklarasikan Kolaborasi Umat Berbagai Agama untuk Perlindungan Hutan (Multifaith Collaboration for Rainfores Protection).

Deklarasi ini diluncurkan oleh ormas lintas agama, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (PERMABUDHI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Indonesia Bergerak Selamatkan Bumi (SIAGA BUMI).

Prakarsa ini merupakan aliansi lintas agama internasional yang bertujuan untuk membawa kepentingan moral dan sumber daya spiritual menjadi upaya global untuk mengakhiri penggundulan hutan hujan (rain forest).

Ini adalah suatu landasan bagi para pemimpin dan komunitas berbasis agama untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil dan bisnis mengenai tindakan yang melindungi hutan hujan dan para pelindungnya.

Prakarsa Lintas Agama untuk Pelestarian Hutan memiliki dua komponen yang berbeda namun saling terkait.

Komponen global akan berfokus pada mobilisasi tingkat tinggi para pemimpin agama dan spiritual, pengembangan konten komunikasi strategis, intervensi dalam forum pembuatan kebijakan yang relevan, dan keseluruhan pengumpulan, pengelolaan.

Selain itu berfokus pada kepemimpinan inisiatif sebagai landasan bersama dan kolaboratif dalam melakukan perubahan transformatif yang berkaitan dengan hutan hujan.

Kemitraan ini juga akan mengeksplorasi konferensi tingkat tinggi, sebuah lintas agama internasional untuk mempertemukan para pemimpin agama dan spiritual dari seluruh dunia – bergabung dengan para pemimpin dari pemerintah, masyarakat sipil dan bisnis -. Konferensi ini untuk menyuarakan komitmen moral yang kuat dalam hal melindungi hutan hujan dan membangun gerakan global berbasis iman untuk mengakhiri penggundulan hutan tropis.

Komponen tingkat negara mengusulkan untuk bekerja di negara-negara hutan hujan prioritas dalam meluncurkan dan menetaskan jaringan berbasis agama yang berfokus pada perlindungan hutan hujan.

Hal ini guna melakukan pelatihan kepemimpinan bagi pemimpin agama dan spiritual mengenai masalah hutan hujan, serta untuk membangun kapasitas komunitas agama dan kepercayaan agar dapat mendukung kebijakan, peraturan, dan praktik perlindungan hutan hujan, hak masyarakat adat, dan masyarakat hutan.

Tahap pertama implementasi akan berfokus pada lima negara hutan hujan utama – Brasil, Kolombia, Republik Demokratik Kongo, Indonesia dan Peru.

Konferensi agama dan hutan akan diselenggarakan di salah satu negara hutan hujan pada tahun 2019.

Pesertanya akan mencakup pemimpin agama dan spiritual (dari sebanyak mungkin tradisi iman dan negara yang berbeda); ilmuwan iklim dan pakar hutan hujan; pemimpin masyarakat adat dari negara- negara hutan hujan; kepala negara dan pemerintah, menteri dan pembuat kebijakan utama dari negara-negara hutan hujan dan konsumen.

Pemimpin badan-badan dan program-program PBB yang relevan dan lembaga multilateral lainnya, termasuk di antaranya bank pembangunan multilateral, presiden dan CEO perusahaan besar, LSM dan kelompok advokasi hutan hujan, dan media internasional. (L/R01/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.