Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRAKTISI: MEDIA ISLAM HARUS PUNYA VISI DAKWAH

Nidiya Fitriyah - Sabtu, 29 Agustus 2015 - 19:42 WIB

Sabtu, 29 Agustus 2015 - 19:42 WIB

553 Views ㅤ

didi

Redaktur Senior Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency/MINA), Widi Kusnadi.(Foto: Dok. MINA)

Semarang, 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA) – Salah satu syarat utama media Islam agar dapat menggapai kesuksesan dunia akherat adalah memiliki visi perjuangan dan dakwah yang jelas dan terarah.

“Sebuah media Islam haruslah memiliki visi dakwah dan perjuangan yang jelas arahnya sehingga dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” kata Redaktur Senior Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency/MINA), Widi Kusnadi saat memberikan pelatihan jurnalistik kepada jurnalis Majalah Gema Pembaharuan di Semarang, Sabtu (29/8).

Selain itu, lanjut pria tamatan Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES) itu, media Islam juga harus senantiasa berpedoman pada kode etik jurnalistik sehingga dapat menampilkan berita yang menyejukkan masyarakat.

Aktifis yang pernah ikut dalam misi kemanusiaan untuk Nepal itu juga mengumpamakan, kehadiran media Islam di tengah-tengah masyarakat hendaknya seperti air yang memadamkan api, bukan seperti bensin yang menyulut api.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Ia mengkritik adanya beberapa media yang mengklaim berazaskan Islam tetapi berita-beritanya justru memecah belah umat. “Jika orang membacanya, justru menjadi emosi dan ingin menghakimi kelompok lain yang tidak sependapat dengannya,” paparnya.

“Oleh karenanya, para wartawan dan segenap manajemennya perlu diberikan pemahaman Islam yang damai dan sejuk sehingga dapat menerima perbedaan pandangan,” tegasnya.

Apresiasi Sekolah Jurnalistik MINA

Sementara itu, Dewan Penasehat Suara Pembaharuan, Al-Farobi menyatakan kegembiraannya dengan terselenggaranga pelatihan tersebut. Ia berharap MINA dan Suara Pembaharuan sebagai media Islam dapat bekerja sama saling melengkapi untuk dakwah dan perjuangan Muslimin.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Ia juga menyambut baik adanya MINA School of Islamic Journalism. Semoga dengan adanya sekolah jurnalistik Islam dari MINA dapat mendidik para jurnalis Islam yang handal dengan kualitas karya-karyanya.

Majalah Gema Pembaruan adalah majalah yang dikelola oleh gabungan aktivis dari empat organisasi pemuda Islam di Jawa Tengah. Mereka berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). (L/P008/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
MINA Health
MINA Millenia
Kolom
Kolom