Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRAKTISI: PENDIDIKAN USIA DINI SANGAT PENTING

Admin - Rabu, 18 November 2015 - 22:50 WIB

Rabu, 18 November 2015 - 22:50 WIB

719 Views ㅤ

Foto : LPPOM MUI
Tedi tengah menyampaikan urgensi <a href=

pendidikan usia dini (Rahmi_MINA)" width="300" height="200" /> Tedi tengah menyampaikan urgensi pendidikan usia dini (Rahmi-MINA)

Jakarta, 6 Safar 1437/18 November 2015 (MINA) – Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Tedjawati mengatakan, pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk pembentukan mental pada anak.

“Kesiapan anak yang ikut PAUD sangat berbeda dengan yang tidak mengikuti, saat penelitian kepada anak yang tidak PAUD mereka sangat kesulitan untuk mengungkapkan ada rasa malu dan takut,” kata Tedjawati yang akrab dipanggil Tedi.

Hal senada diungkapkan praktisi PAUD Istiqlal, Aries Susanti K. mengatakan, pendidikan usia dini sangat penting, untuk membentuk karakter dan ahklak pada anak.

Berbagai penelitian internasional, stimulasi kognitif sangat penting untuk diberikan pada anak usia 0-4 tahun, disebut masa emas atau golden period dalam tumbuh kembang anak, perkembangan kognitif, sosial dan emosional terjadi akan mempengaruhi kesehatan, kemampuan belajar sepanjang waktu.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“90 persen otak berkembang sebelum usia 5 tahun, puncak perkembangannya melalui pengamatan, pendengaran, dan bahasa pada 1000 hari dari janin – 2 tahun hingga sebelum usia 5 tahun,” kata Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Ditjen PAUD), Ella Yulaelawati dalam presentasinya.

Di sela acara tersebut membahas, perlu ditingkatkannya pendidikan guru PAUD. Mayoritas kualifikasi guru PAUD Indonesia belum Strata Satu (S1).

“Meskipun belum berstatus S-1, hal terpenting bagi guru PAUD adalah komitmen dalam mengajar dan mendidik anak dengan sepenuh hati,” kata Tedi.

Dia menambahkan, mayoritas guru PAUD di pedesaan berasal dari para kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu dan sebagainya. Mayoritas guru ini hanya lulusan SMA dan SMP, tambahnya.(L/P004/hna/R02)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Breaking News
Pendidikan dan IPTEK