Jakarta, 10 Rabi’ul Akhir 1437/20 Januari 2015 (MINA) – Ada yang unik dari Pasukan 114, biarpun mereka memiliki kegiatan tak berbeda dengan kelompok-kelompok pramuka lain di Amerika Serikat. Kelompok pramuka yang didirikan di Fairfax, Virginia merupakan kelompok pramuka beranggotakan anak-anak Muslim.
Seperti pramuka Amerika Serikat, anggota Pasukan 114 telah berjanji, “Atas kehormatan saya, akan melakukan yang terbaik,” demikian laporan ICMI Media, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Penanggung jawab Pasukan 114, Abdul Rashid Abdullah mengatakan, adanya kelompok pramuka ini diharapkan dapat membantu anak-anak Muslim Amerika menjadi warga negara yang lebih baik.
“Memang benar pramuka (Amerika Serikat, red) Muslim jarang ditemui,” ujar mualaf berusia 43 tahun, yang mulai memeluk Islam tahun 1994 tersebut.
“Tetapi jumlah kami semakin banyak. Organisasi Pramuka pun mendukung kami.”
Terutama lagi, fokus pemberitaan terhadap Muslim Amerika akhir-akhir ini. Terlebih adanya kampanye provokasi dari Donald Trump dan Islamfobia menjadi tantangan Pasukan 114. “Kampanye Trump merupakan ancaman tapi mendorong kami melaksanakan sesuatu,” kata Penanggung jawab Pasukan 114, Abdul Rashid Abdullah.
Rashid memang tidak bisa menyembunyikan rasa marahnya atas provokasi miliuner Amerika Serikat terhadap Muslim. Pasalnya, umat Islam lahir di tanah Amerika. Mereka adalah warga Amerika.
“Kami tidak anti-Amerika,” kata dia.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Tidak hanya menanamkan nilai-nilai Islam, kelompok pramuka yang mayoritas anggotanya keturunan Arab tersebut dibimbing memahami sejarah Amerika Serikat. Tujuannya, agar tertanam dalam diri anggota Pasukan 114 sejarah Amerika Serikat juga sejarah mereka.
Untuk itulah setiap akhir pekan, menggunakan bus, mereka dibawa melihat situs Perang Sipil Amerika. “Penting untuk menanamkan nilai kebudayaan Amerika pada mereka (anggota Pasukan 114, red), nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Lincoln,” ujar Rashid.
Senada dengan Rashid, pemilik bus tur Pasukan 114, Jamal Amro menyatakan persetujuannya. “Anak-anak itu harus mempelajari sejarah tanah Amerika. Mereka harus peduli,” Amro, imigran Palestina tersebut menegaskan.(T/P008/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio