Paris, 29 Rabi’ul Akhir 1437/8 Januari 2016 (MINA) – Media Israel, Israel National News edisi Ahad (7/2) melaporkan, Pemerintah Prancis telah mengumumkan untuk membatalkan membeli drone Israel.
“Pembatalan perjanjian jual beli itu diduga kuat karena adanya desakan dari sebagian besar warga Prancis terhadap Kementerian Pertahanan Prancis untuk menahan diri membeli drone Israel,” tulis laporan media itu dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (8/2).
Sekitar 8 ribu petisi berisi tanda tangan dari para aktivis Boikot, Divesment and Sanctions (BDS) di Paris mendesak Perdana Menteri Francois Hollande agar tidak menggunakan pesawat drone Israel karena digunakan pasukan penjajah Israel untuk membunuh warga Palestina.
“Kami sangat senang akhirnya perjanjian itu dibatalkan. Membatalkan perjanjian dengan Israel untuk membeli drone mereka adalah salah satu usaha sukses,” klaim pernyataan lembaga itu, Days of Palestine melaporkan.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sebelumnya, perusahaan pengembangan senjata terbesar di Israel Elbith System dan Perusahaan Prancis Thales Group sepakat untuk bekerjasama memproduksi pesawat tanpa awak (drone). Dari perjanjian itu, diketahui Prancis akan membeli drone Israel jenis Whatchkeeper.
Namun, Perancis akhirnya mengumumkan membatalkan untuk membeli drone Israel dan lebih memilih membeli drone sejenis buatan lokal.
“Perancis dan Israel menekan kontrak untuk 14 unit pesawat, terdiri dari sepuluh pesawat operasional dan empat untuk pelatihan. Diperkirakan, kontrak itu senilai $ 324 Milyar Dollar AS, dengan sepuluh tahun pemeliharaan dan akhirnya dibatalkan,” tulis laporan Defense News. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat