Jakarta, MINA – Dalam langkah strategis untuk memperkuat kehadirannya di kawasan Indo-Pasifik, Prancis meluncurkan inisiatif Global Ports Safety (GPS) yang bertujuan membantu meningkatkan keamanan dan ketahanan 12 pelabuhan di delapan negara di Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.
Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, menegaskan proyek itu merupakan bagian dari strategi Indo-Pasifik yang dikembangkan di bawah kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron, dengan empat pilar utama, yakni keamanan, kesejahteraan, multilateralisme, dan perlindungan terhadap kepentingan publik global.
Saat memimpin penandatanganan nota kesepahaman antara Expertise France dan Uni Eropa di Wisma Prancis, Jakarta, Rau (26/3), dihadiri perwakilan Uni Eropa dan negara-negara mitra, Barrot menegaskan proyek GPS akan memberikan pendanaan serta keahlian teknis untuk membantu pelabuhan-pelabuhan di kawasan tersebut dalam mengelola risiko keamanan, seperti kebakaran dan kecelakaan maritim.
“Selain itu, proyek ini juga akan meningkatkan kapasitas keberlanjutan dan pelestarian lingkungan bagi infrastruktur maritim yang menjadi tulang punggung perdagangan global,” ujarnya.
Baca Juga: Gempa 5,4 SR Hentak Banda Aceh
Dengan peluncuran inisiatif ini, lanjut Barrot, Prancis semakin menegaskan perannya dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik, serta memastikan stabilitas perdagangan dan maritim wilayah yang semakin bergejolak.
Menurutnya, Prancis melihat Indo-Pasifik sebagai kawasan strategis yang memegang peranan penting dalam rantai pasokan global.
“Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan infrastruktur maritim yang tangguh di kawasan ini. Ini adalah pusat perdagangan dunia dan memiliki peran strategis bagi Prancis serta Eropa dalam menjaga keamanan rantai pasokan,” ujar Barrot.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat stabilitas maritim, Prancis juga telah mengirimkan kelompok kapal induk Charles de Gaulle ke kawasan itu, termasuk melakukan persinggahan di Indonesia, tepatnya di Bali dan Lombok.
Baca Juga: Ribuan Umat Islam di Lampung Shalat Idul Fitri 1446 H di Lapangan Gaza
Selain itu, Prancis berkontribusi dalam berbagai inisiatif keamanan maritim, seperti dukungan terhadap Pusat Informasi Fusion di Singapura, yang menjadi pusat pertukaran informasi untuk menghadapi ancaman keamanan di perairan Indo-Pasifik.
Kolaborasi Prancis, Uni Eropa, dan Negara Mitra
Inisiatif GPS merupakan kerja sama antara Prancis, Uni Eropa, serta beberapa negara anggota, termasuk Polandia. Proyek tersebut akan dikelola oleh Expertise France, lembaga yang berfokus pada penyediaan keahlian teknis dalam berbagai sektor global.
Dengan pendekatan itu, pelabuhan-pelabuhan yang menjadi bagian dari proyek, termasuk Indonesia, akan mendapatkan pelatihan dan peralatan yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan operasional mereka.
Baca Juga: Ratusan Umat Islam Shalat Idul Fitri 1446 H di Parkiran Roxy Jakarta Barat
Barrot menekankan pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan di kawasan Indo-Pasifik. “Melalui proyek ini, kami ingin memastikan bahwa pelabuhan-pelabuhan di kawasan ini memiliki kapasitas baru untuk menghadapi tantangan keselamatan dan keberlanjutan. Prancis dan Uni Eropa berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur maritim demi stabilitas dan keamanan global,” katanya.
Barrot melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Selasa-Rabu, 25-26 Maret, dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kerja sama strategis antara kedua negara. Kunjungan itu menandai langkah konkret Prancis dalam mempererat kemitraan dengan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.
Dalam pertemuannya dengan pejabat tinggi Indonesia, Barrot menegaskan komitmen Prancis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk melalui investasi di sektor energi terbarukan, industri kreatif, dan teknologi digital. Prancis juga menaruh perhatian besar pada stabilitas kawasan serta peningkatan kolaborasi dalam bidang pertahanan dan keamanan.
“Indonesia adalah mitra strategis bagi Prancis di Asia Tenggara. Kami ingin memperkuat hubungan ini dengan kerja sama konkret di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga keamanan,” ujarnya.
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri, Imaam Yakhsyallah Tekankan Persaudaraan dan Persatuan
Selain membahas hubungan bilateral, kunjungan ini juga menjadi momentum bagi Prancis untuk memperkuat posisinya di Indo-Pasifik. Sejalan dengan strategi Prancis di kawasan tersebut, Barrot menekankan pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketahanan pangan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Tetapkan 1 Syawal 1446 H, Ahad 30 Maret 2025