Paris, MINA – Kebakaran hebat melanda wilayah selatan Prancis. Sekitar 3.000 turis berbondong-bondong menuju perbatasan Spanyol untuk menyelamatkan diri.
Dilansir dari Independent UK, Rabu (16/8), kebakaran hutan terjadi di wilayah Pyrenees-Orientales, Prancis. Kebakaran dipicu oleh panas menyengat, kekeringan dan angin kencang dengan kecepatan 180 km/jam.
Kebakaran terjadi antara Saint-Andre dan Argelesur Mer pada Selasa (15/8).
“Turis telah tiba di balai kota dengan pakaian renang, mereka kembali dari pantai ketika kebakaran terjadi,” ujar Wakil Wali Kota Argeles Michalak Guimbert.
Baca Juga: Mamdani Siap Berdialog dengan Trump, Asalkan Tak Rugikan Warga
Anak-anak yang melihat kobaran api itu terperangah dan berlarian dari sana.
Seorang pria Inggris, Steven Brady, yang tinggal di selatan Prancis mengatakan, kebakaran itu adalah kebakaran terbesar yang pernah ia lihat.
“Kebakaran itu makin cepat ketika datang ke Pyrenees, menabrak dataran Roussilon yang datar menuju langsung ke arah kami dan kami semua ketakutan karena itu membakar desa dan semua tempat perkemahan di sekitarnya,” ujarnya.
Kebakaran hutan sudah dalam kendali. Lebir dari 3.000 turis telah dievakuasi dari wilayah itu. Sekitar 650 petugas pemadam kebakaran memadamkan api. Tak ada korban jiwa, hanya 17 orang dengan luka ringan.
Baca Juga: Trump Ancam Potong Dana Pemerintah Federal ke New York setelah Kemenangan Mamdani
“Kota kami sangat terpukul dan ada banyak kerusakan. Desa terbakar di kedua sisi, sepertiga terkena api,” ujar Wali Kota Saint-Andre, Samuel Molly.
Sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumah mereka, beberapa lusin turis masih menunggu untuk ditampung. (R/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Topan Kalmaegi Hantam Filipina, Sedikitnya 85 Tewas dan 75 Hilang
















Mina Indonesia
Mina Arabic