Prancis, MINA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot kembali menegaskan bahwa Prancis “bertekad untuk mengakui Negara Palestina,” mendesak tindakan internasional mengingat situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
Dalam wawancara dengan saluran berita LCI Prancis, Barrot mengutuk pembunuhan ratusan pencari bantuan Palestina oleh pasukan Israel di Gaza, menyebutnya sebagai “aib dan penghinaan terhadap martabat manusia.” Demikian dikutip dari WAFA, Senin (30/6).
Menurut Barrot, sedikitnya 500 warga Palestina tewas dan sekitar 4.000 lainnya terluka pada bulan Mei saja saat mencoba mengakses bantuan pangan di Jalur Gaza yang terkepung. Ia menegaskan Prancis dan Uni Eropa siap mendukung upaya distribusi pangan yang aman dan adil di Gaza.
Barrot mengkritik tajam pendekatan Israel saat ini, dengan mengatakan bahwa di luar pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional, pasukan Israel yang didukung oleh Amerika Serikat telah melaksanakan rencana distribusi bantuan terbatas sejak 27 Mei, di mana tentara dilaporkan menembaki warga Palestina yang sedang menunggu makanan.
Baca Juga: Anggota Knesset Tuduh Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Hentikan Sidang Korups
Ia mencatat bahwa taktik ini secara efektif memaksa warga sipil untuk memilih antara “kelaparan atau ditembak.”
“Tidak ada pembenaran atas serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza,” kata Barrot.
“Kami berkomitmen untuk mengakui Negara Palestina, dan ini akan terjadi sebagai bagian dari inisiatif bersama yang mendorong semua pihak untuk menciptakan kondisi yang diperlukan bagi pembentukan negara itu,” tambahnya.
Pada 22 Mei 2024, Norwegia, Irlandia, dan Spanyol secara resmi mengumumkan pengakuan mereka terhadap Palestina. Sebelumnya, delapan negara Uni Eropa lainnya telah mengambil langkah yang sama: Bulgaria, Polandia, Republik Ceko, Rumania, Slowakia, Hongaria, Siprus, dan Swedia.
Baca Juga: Pengadilan Israel Tunda Sidang Korupsi Netanyahu
Hingga saat ini, 149 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi mengakui Negara Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)