Prancis Minta Hapus Tweet Hinaan Menteri HAM Pakistan Terhadap Macron

Paris, MINA – Menteri Luar Negeri , Jean-Yves Le Drian meminta Pemerintah menarik komentar yang diposting di Twitter oleh Menteri untuk Hak Asasi Manusia Pakistan, Shireen Mazari pada Sabtu (21/11) lalu. Al Jazeera melaporkan.

Menanggapi hal itu, Shireen Mazari. Ahad (22/11) menghapus komentar itu yang dia buat sebelumnya, di mana dia menyatakan, Presiden Prancis Emmanuel memperlakukan Muslim seperti Nazi memperlakukan orang Yahudi dalam Perang Dunia kedua.

“Macron melakukan kepada Muslim seperti yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi, yaitu anak-anak Muslim akan mendapatkan tanda khusus, sama seperti orang Yahudi dipaksa memakai tanda “bintang kuning” di pakaian mereka untuk identifikasi,” kata Mazari dalam tweetnya..

Namun artikel itu diubahnya pada Ahad (22/11) karena klarifikasi dari pemerintah Prancis bahwa hal itu dilakukan kepada semua murid-murid, termasuk Muslim.

Mazari mentweet: “Artikel yang saya kutip telah dikoreksi. Saya juga telah menghapus tweet saya pada hari yang sama.”

Kejadian itu sebagai tanggapan dari kemarahan ummat Islam, termasuk di Pakistan atas publikasi ulang Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Gambar-gambar tersebut telah memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, khususnya di Pakistan.

Parlemen Pakistan pada akhir Oktober lalu mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk memanggil pulang duta besar – nya di Paris, dengan dalih Macron “menyebarkan kebencian” terhadap Muslim.

Pada awal Oktober, Macron berpidato yang menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis” dan mengatakan dia akan melawan “separatisme Islam” di Prancis. (T/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)