Ramallah, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan pada Kamis (25/7) malam, sebagai akhir segala perjanjian yang ditandatangani antara Palestina dengan Israel.
“Kami tidak akan menyerah pada perintah dan penerapan kaki palsu di tanah dengan kekerasan, khususnya di Yerusalem,” katanya. “Semua yang dilakukan oleh negara pendudukan (Israel) adalah ilegal dan tidak berlaku,” kata Abbas dalam sebuah pertemuan pemimpin Palestina di Ramallah, demikian dikutip dari Wafa, Jumat (26/7).
Pembongkaran 10 bangunan dan penggusuran warga sipil Palestina di lingkungan Sur Baher, Al-Quds (Yerusalem Timur) pada Senin (22/7) lalu menyebabkan Otoritas Palestina memutuskan untuk mengakhiri perjanjian kerja dengan Israel.
Lebih lanjut Wafa melaporkan, pembentukan komite untuk mengimplementasikan keputusan tersebut sebagaimana diminta oleh Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Tangan kita telah dan masih meluas ke perdamaian yang adil, komprehensif dan abadi. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita menerima status quo atau menyerah pada langkah-langkah pendudukan. Palestina dan Yerusalem tidak untuk dijual atau ditawar,” tegas Presiden Abbas.
Ia menekankan, tidak akan ada kedamaian, tidak ada keamanan, dan tidak ada stabilitas di wilayah dan tidak peduli berapa banyak waktu yang dibutuhkan, pendudukan yang menjijikkan akan dikalahkan dan masa depan negara Palestina akan mandiri.
Abbas berterima kasih kepada semua negara sahabat dan persaudaraan yang mendukung rakyat Palestina di forum internasional. Namun, dia menambahkan, “kami ingin melihat langkah-langkah praktis dan implementasi resolusi PBB di lapangan,”ucapnya.
Menurutnya, saatnya telah tiba untuk mengimplementasikan perjanjian Kairo 2017 untuk rekonsiliasi intra-Palestina yang dimediasi oleh Mesir.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Kami tidak ingin kembali ke hasil tragis dari pertemuan Moskow ketika Hamas menolak untuk mengakui Organisasi Pembebasan Palestina, yang menempatkannya sejalan dengan Israel dan Amerika Serikat mengenai masalah ini,”tegasnya. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian