Ramallah, MINA – Beberapa saat setelah pembukaan Kedutaan Bes Amerika Serikat di Yerusalem, Presiden Palestina Mahmoud Abbas langsung memberikan pernyataan bahwa rakyat dan bangsa Palestina tidak akan pernah menghentikan perjuangan damai mereka sampai memperoleh kemenangan.
“Kemenangan kita adalah dengan pembentukan negara dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” katanya, dan menuduh Otoritas Pendudukan Israel telah “melakukan pembantaian di Tepi Barat dan Jalur Gaza.”
Abbas seperti disebutkan Quds Press, juga mengumumkan tiga hari berkabung dan pemogokan massal mulai Selasa (15/5/2018) untuk menghormati gugurnya puluhan warga Palestina oleh serangan mematikan pasukan Israel pada pawai kembali di perbatasan Jalur Gaza dan untuk memperingati ulang tahun ke-70 Hari Nakbah.
Ia juga mendesak negara-negara Arab dan dunia untuk mengambil tindakan tegas atas kejahatan Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Jika negara-negara Arab dan sahabat tidak mendukung kita dalam situasi ini dan sekarang, kapan kita berdiri?” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pertemuan darurat para pemimpin Palestina akan segera dilakukan membahas pelaksanaan resolusi Dewan Nasional dan Pusat pada hubungan dengan pendudukan Israel, Amerika Serikat dan masyarakat internasional.
Presiden Abbas menambahkan, pembukaan kedutaan AS di Yerusalem sama saja dengan meluncurkan pos pemukiman baru di kota yang diduduki, dan jauh dari aksi politik di Timur Tengah.
“Amerika Serikat tidak lagi menjadi perantara di Timur Tengah, dan kami hanya akan menerima mediasi multilateral internasional yang datang melalui konferensi internasional,” imbuhnya. (T/RS2/R01)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)