Ramallah, MINA – Presiden Mahmoud Abbas, Sabtu (27/3), menyambut baik seruan Kuartet Internasional untuk dimulainya kembali perundingan Palestina-Israel yang berarti, berdasarkan solusi dua negara sesuai dengan resolusi yang disepakati secara internasional.
Dalam pertemuan Komite Sentral Gerakan Fatah di Ramallah, Presiden menekankan perlunya Kuartet Internasional untuk menerjemahkan upaya ini menjadi tekanan pada otoritas Israel untuk menghentikan tindakan sepihak yang bertujuan untuk memaksakan kehendaknya dengan bersikeras pada tindakan memperluas permukiman ilegal dan perampasan tanah Palestina.
Presiden Abbas menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan momentum internasional yang berkembang yang menjunjung gagasan konferensi perdamaian internasional untuk menyelesaikan masalah Palestina, berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Dia meminta negara-negara untuk menerjemahkan momentum ini menjadi tindakan untuk menjamin pencapaian perdamaian yang adil, mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya di perbatasan sebelum tahun 1967.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Awal pekan ini, Kuartet Internasional, yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, membahas guna menghidupkan kembali “negosiasi yang bermakna” antara Palestina dan Israel dengan tujuan mencapai solusi dua negara.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan mereka, Kuartet mendesak pihak-pihak “untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit untuk dicapai.” (T/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel