Caracas, 17 Rajab 1435/16 Mei 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmud Abbas tiba di Venezuela pada Jumat (16/5), mencari dukungan dari Caracas untuk status pengamatan dalam tiga organisasi regional Amerika Latin.
Pertemuan ini akan berakhir Sabtu (17/5). Selama di sana, Abbas bertemu dengan Presiden Nicolas Maduro, yang pemerintahannya telah menghadapi masa-masa sulit karena banyak aksi pertumpahan darah. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia tiba di bandara Maiquetia sekitar 02:30 GMT, ini adalah kunjungan ketiga dalam lima tahun ke Negara penghasil minyak.
Abbas berkunjung ke Caracas setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di London, Rabu (14/5), sejak proses perdamaian antara Palestina dan Israel runtuh.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Dalam pembicaraan, Abbas dan Maduro bertukar pandangan mengenai proses perdamaian, serta hubungan Palestina dengan Amerika Latin,” kata utusan Palestina Linda Sobeh Ali.
Abbas akan mencari dukungan untuk pencarian Otoritas Palestina yang akan diberi status pengamat di Uni Bangsa-Bangsa Amerika Selatan, Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita dan Komunitas Amerika Latin dan Karibia.
Dalam menghadapi oposisi Israel, Palestina memenangkan status pengamat di PBB pada November 2012, membuka jalan untuk mengadopsi sejumlah kesepakatan Internasional.
“Abbas juga akan mengunjungi makam pemimpin lama Hugo Chavez, meninggal tahun lalu akibat kanker,” kata Sobeh Ali.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dalam beberapa bulan terakhir Maduro menghadapi kerusuhan besar sejak Februari, yang menewaskan 42 orang. Ia mengatakan, aksi protes tersebut adalah upaya kudeta yang didukung Amerika Serikat.(T/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza