Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Afghanistan dan Politisi Bahas Proses Perdamaian

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 31 Maret 2019 - 08:46 WIB

Ahad, 31 Maret 2019 - 08:46 WIB

4 Views

Kabul, MINA – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada hari Sabtu, 30 Maret, menjadi tuan rumah bagi tokoh-tokoh politik utama, termasuk mantan presiden Hamid Karzai, untuk mencapai sikap terpadu tentang proses perdamaian, kata pernyataan resmi.

Pertemuan berlangsung ketika Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Politik Afghanistan, Zalmay Khalilzad, akan mengunjungi negara yang dilanda perang untuk melakukan putaran diplomasi gencatan senjata.

Menurut pernyataan kepresidenan, seperti dilaporkan Anadolu Agency, Ghani menjadi tuan rumah para politisi, termasuk mantan presiden Hamid Karzai, mantan komandan mujahidin Abdul Rab Rasul Sayaf dan ketua Dewan Perdamaian Tinggi Mohammad Karim Khalili.

“Kepribadian yang kita sebutkan untuk berbagi saran yang representatif dan lebih baik dari segmen masyarakat, sejalan dengan realitas dan perkembangan terbaru untuk proses perdamaian”, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Pernyataan menambahkan, pertukaran pandangan ditujukan untuk mengefisienkan berbagai upaya menjadi satu kesatuan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan perwakilan AS dan sekelompok politisi Afghanistan, termasuk Karzai, di Rusia dan Qatar.

Namun, para pemberontak terus menolak bertemu pejabat pemerintah Afghanistan.

“Untuk mencapai sikap bersatu pada proses perdamaian, saya akan melanjutkan konsultasi dengan politisi lain dan perwakilan dari semua lapisan masyarakat dengan sungguh-sungguh,” kata Presiden Ghani dalam posting Twitter setelah pertemuan.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

AS dan Taliban secara terbuka mengumumkan telah mencapai kesepakatan prinsip tentang penarikan pasukan asing dari Afghanistan. dan tidak ada ancaman terorisme yang muncul dari negara itu pada masa depan.

Namun, belum ada kesepakatan mengenai masalah gencatan senjata komprehensif, jadwal untuk penarikan pasukan dan pembicaraan damai Afghanistan. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok