Aljir, MINA – Presiden Aljazair yang sedang sakit, Abdelaziz Bouteflika, pada Kamis (7/3) memperingatkan tentang risiko timbulnya “kekacauan”, pada protes besar warga yang direncanakan pada Jumat karena adanya demonstran penyusup.
Demonstrasi besar-besaran telah terjadi selama dua pekan menentang rencana Bouteflika yang mengincar masa jabatan untuk kelima kalinya.
Bouteflika berusia 82 tahun. Ia menggunakan kursi roda dan jarang terlihat di depan umum sejak menderita stroke pada tahun 2013, demikian Nahar Net melaporkan yang dikutip MINA.
Ia berencana mengamankan masa jabatannya lagi pada pemilihan umum tanggal 18 April, yang telah memicu gelombang protes.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Meskipun ada larangan sejak tahun 2001, aksi demonstrasi tetap berlangsung hampir setiap hari di ibu kota Aljir sejak demonstrasi dua pekan lalu.
Para aktivis telah menyebarkan di media sosial seruan aksi hari Jumat.
Bouteflika telah berada di Swiss sejak 24 Februari untuk “pemeriksaan medis rutin”. Tanggal untuk kepulangannya belum diumumkan.
Dalam sebuah pesan yang dirilis pada Kamis oleh kantor berita resmi APS, Bouteflika memperingatkan kemungkinan para provokator dapat mencoba menyusup ke aksi demonstrasi untuk memprovokasi kekacauan. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)