Washington, MINA – Dokter Gedung Putih telah mendiagnosis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan kondisi chronic venous insufficiency (CVI) atau insufisiensi vena kronis, menyusul adanya pembengkakan pada bagian kakinya.
Kondisi tersebut terjadi ketika katup di dalam pembuluh vena tidak lagi berfungsi secara optimal. Akibatnya, aliran darah dari kaki ke jantung terganggu, menyebabkan tekanan meningkat dan kaki membengkak.
Trump, yang saat ini berusia 79 tahun, diketahui memiliki riwayat obesitas, yang diduga menjadi salah satu pemicu gangguan tersebut.
“Insufisiensi vena kronis memang lebih sering dialami oleh mereka yang telah lanjut usia,” ujar dr Vito A. Damay, SpJP(K), seorang spesialis jantung dan pembuluh darah asal Indonesia tulisnya di akun X, Jumat (18/7).
Baca Juga: Ukraina Targetkan Kenaikan 50 Persen Produksi Senjata Domestik
Ia menambahkan, kasus serupa juga banyak ditemukan di Indonesia. “Ini memang ditandai dengan gejala seperti kaki bengkak. Ketika aliran darah dari kaki ke jantung tidak berjalan dengan semestinya, tekanan di pembuluh meningkat dan menyebabkan pembengkakan,” katanya.
Insufisiensi vena kronis bukan merupakan penyakit mematikan, namun dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga bisa menimbulkan komplikasi seperti varises atau luka kronis di kaki.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Trump mengenai rencana pengobatan atau penanganan medis lebih lanjut atas kondisinya.
Trump sendiri masih aktif dalam berbagai kegiatan politik menjelang pemilihan presiden mendatang, dan kabar kondisi kesehatannya terus menjadi perhatian publik di dalam dan luar negeri. []
Baca Juga: Netanyahu Tunda Sidang Korupsi Lagi, Dalih Serangan ke Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)