Yerusalem, MINA – Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, Rabu (16/8), mengumumkan, Paraguay akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun ini.
Menurut The Times of Israel, seperti dikutip MEMO, pengumuman tersebut disampaikan beberapa jam setelah Presiden Paraguay, Santiago Peña, secara resmi dilantik dalam sebuah upacara di ibu kota, Asunción, yang dihadiri sejumlah pemimpin dan politisi, termasuk Cohen.
“Pembukaan kedutaan Paraguay di Yerusalem, bersama dengan kedutaan Israel di Asuncion akan memperkuat posisi regional dan internasional Israel serta hubungan penting antar negara,” kata Cohen.
“Kami akan melanjutkan dan memperkuat hubungan sejarah yang penting dengan negara-negara Amerika Latin, yang telah lama berdiri bersama Negara Israel dan orang-orang Yahudi,” tambahnya.
Baca Juga: Puluhan Serikat Pekerja Global Desak Penghentian Agresi Israel di Gaza
Keputusann itu terjadi setelah Paraguay awalnya mendukung deklarasi mantan Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2018 dan rencana selanjutnya untuk memindahkan kedutaan AS di sana. Kemudian direncanakan melakukan langkah yang sama, bersama dengan negara lain dalam lingkup pengaruh AS, seperti Guatemala.
Namun, setelah pemilihan dan pengambilan sumpah Presiden baru Paraguay, Mario Abdo Benitez akhir tahun itu, negara tersebut membatalkan keputusannya.
Sebagai tanggapan, Israel membalas dengan menutup kedutaannya di Paraguay, serta menarik duta besar Israel untuk Asuncion.
Jika Peña benar-benar melanjutkan langkah tersebut, Paraguay akan menjadi negara kelima yang mendirikan kedutaan besar di Yerusalem, setelah Kosovo, Honduras, Guatemala, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Situs Israel Diretas, Data HES Ungkap 462 Tentara Israel dan 6 Jenderal Tewas Akibat Rudal Iran
“Kami terus memperkuat status internasional Yerusalem sebagai ibu kota abadi Negara Israel,” ujar Cohen. (T/R7/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rugi Besar Perang dengan Iran, Israel Bekukan Pembelian Peralatan Militernya