Kuala Lumpur, MINA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada Sabtu (25/10) mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebutnya tidak mampu mencegah perang besar.
Berbicara dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim setelah pertemuan bilateral di Kuala Lumpur, Lula mengatakan PBB telah “berhenti berfungsi” dan tidak ada lagi tata kelola global yang efektif, harian Malaysia The Star melaporkan.
“Saat ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak berfungsi. Sama sekali tidak berfungsi,” katanya, seraya menambahkan setiap perang besar belakangan ini telah dimulai oleh negara-negara anggota Dewan tersebut, tanpa konsultasi, tanpa akuntabilitas.
Ia mempertanyakan bagaimana mereka bisa tetap diam sementara menyaksikan penderitaan berkepanjangan dan genosida terjadi di Gaza.
Baca Juga: Kamala Harris Isyaratkan Siap Maju Lagi di Pilpres AS 2028
Presiden Lula tiba di Malaysia dalam kunjungan tiga hari untuk menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur sebagai tamu kehormatan.
Kunjungan ini menandai kunjungan pertama Lula ke Malaysia sejak menjabat untuk masa jabatan baru pada Januari 2023.
Ia juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump selama KTT tersebut.
Lula lebih lanjut mengkritik negara-negara besar dunia karena gagal memenuhi komitmen iklim mereka, dengan mengatakan krisis iklim terus menghantam masyarakat miskin paling keras.
Baca Juga: Rusia, China, dan Iran Kirim Surat Bersama kepada IAEA terkait Berakhirnya Resolusi 2231
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar menggambarkan Lula sebagai pemimpin yang membela martabat pekerja, keadilan sosial, dan prinsip-prinsip kemanusiaan, termasuk seruannya untuk mengakhiri penderitaan di Gaza dan mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap perubahan iklim.
“Kami sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, energi, teknologi pangan dan pertanian, pendidikan, budaya, dan sektor teknologi tinggi,” tulis Anwar di platform media sosial AS X setelah pertemuan tersebut.
“Kunjungan ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan martabat yang kami miliki bersama — dan komitmen kami untuk memperkuat hubungan antara Asia Tenggara dan Amerika Latin demi dunia yang lebih sejahtera dan manusiawi,” tambahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zohran Mamdani Diserang dalam Debat Cawalkot NY karena Dukung Palestina
















Mina Indonesia
Mina Arabic