Sao Paulo, 3 Syawal 1435/30 Juli 2014 (MINA) – Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan, serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza adalah sebuah “pembantaian massal”.
Serangan Israel sampai hari ke 22 ini telah menewaskan 1.085 warga Palestina, sebagian besar adalah warga sipil, seperti dilaporkan media Middle East Monitor (MEMO) yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Rousseff, wanita presiden itu, dalam sebuah forum sebagaimana disiarkan surat kabar Folha de di Sao Paulo, mengatakan, apa yang terjadi di Gaza sangat berbahaya.
“Saya pikir itu adalah pembantaian massal warga Gaza, saya menyesalkan serangan itu” kata wanita tersebut.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Senada dengan itu, sebelumnya pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataan resminya mengutuk serangan zionis Israel ke Jalur Gaza yang “tidak proporsional” karena menggunakan kekuatan senjata yang melanggar hukum internasional.
Pemerintah Brasil juga memutuskan memanggil pulang Duta Besar – nya dari Tel Aviv dengan dalih “untuk berkonsultasi”, sebuah istilah diplomatik untuk pernyataan rasa tidak senang.
Menanggapi sikap Brasil ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, berkomentar dengan kesombongan.”Hal ini tidak menguntungkan bagi Brasil sendiri, hubungan ekonomi dan budaya akan menjadi merosot,” katanya.
Brasil adalah salah satu dari 29 negara anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) yang Rabu lalu memberikan suara setuju untuk mengadakan penyelidikan atas serangan militer Israel di Gaza.
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Amerika Serikat memilih menentang penyelidikan itu dan 17 negara lainnya abstain. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris