Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (26/11) mengungkapkan bahwa Presiden Chad Idriss Deby mengundangnya untuk berkunjung ke N’Djamena.
Ia mengatakan bahwa dia “dengan senang hati” menerima undangan ke negara Afrika tersebut, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Netanyahu mengatakan, undangan itu disampaikan pada kunjungan bersejarah Déby ke Israel pada Ahad yang dinilai sebagai bagian dari kampanye untuk meletakkan dasar normalisasi hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim di Sudan, Mali dan Niger, Channel 10 News melaporkan.
Laporan lain mengatakan, Israel juga sedang bekerja untuk menormalkan hubungan dengan Bahrain. Israel sedang meningkatkan upaya untuk menjalin hubungan yang lebih dan terbuka dengan dunia Arab.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Netanyahu menekankan bahwa para pemimpin sebelumnya telah berusaha memperkuat kedudukan internasional Israel dengan “konsesi berbahaya”, mengacu pada rencana 2005 oleh mantan perdana menteri Ariel Sharon.
Dalam pernyataan publiknya, Netanyahu mengundang Presiden Ceko Milos Zeman untuk berkunjung karena berjanji untuk memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem.
Republik Chad adalah sebuah negara di Afrika kebanyakan kawasannya yang beriklim gurun. Sebagai negara bekas jajahan Perancis terbesar, Chad termasuk negara miskin. Lebih dari 75% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.(T/RI-1/P2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)